Ambang Tahun
SATUHARAPAN.COM - Lagi, (seturut kalender international) kita berada di ambang tahun baru. Apa yang perlu kita lakukan di momen ini, supaya langkah kita lebih positif dan produktif? Dua hal (meminjam ungkapan Rasul Paulus): melupakan yang di belakang, dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapan.
Melupakan apa yang di belakang…
Kita perlu menarik garis batas antara masa lalu dan masa sekarang. Ini penting, sebab bisa saja secara fisik kita hidup di masa kini, tetapi hati dan pikiran terpenjara di masa masa lalu. Penjara masa lalu itu bisa berupa kesedihan dan kegagalan yang terus kita sesali, bisa juga berupa kegembiraan dan kesuksesan yang ingin terus kita dekap erat dalam ingatan. Ambang tahun mengingatkan, bahwa semua itu sudah berakhir. Kita sudah berada di tahun baru. Mari kita tinggalkan segala apa yang di belakang. Cukuplah itu kita jadikan sebagai cermin.
Mengarahkan diri kepada apa yang di hadapan…
Kita perlu menetapkan tujuan, menentukan komitmen apa yang ingin kita capai. Ini penting, supaya kita tidak hidup sekadar menggelinding, atau seperti bulu yang tertiup angin. Ikut arus. Memasuki tahun baru tanpa komitmen, itu sama dengan orang yang bepergian tanpa tujuan; akan mudah terombang-ambing seperti layangan putus, juga bisa memboroskan banyak energi yang tidak perlu.
Jadi, seumpama kita sedang melukis; lukisan lama dengan segala goresan manis dan pahitnya sudah selesai. Kita tinggalkan itu di belakang. Lalu move on. Sebab di hadapan kita sekarang terbentang kertas kehidupan baru. Pertanyaannya: lukisan apa yang akan kita buat? Semoga lukisan indah dan bermakna.
Editor : Tjhia Yen Nie
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...