Amerika Berencana Serang NIIS di Suriah
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - AS menyatakan akan menyerang militan Negara Islam Irak Suriah (NIIS) yang berada di wilayah Suriah, menindaklanjuti aksi kelompok itu yang mengeksekusi warga negaranya, wartawan James Foley.
Demi melindungi warga AS, Gedung Putih mengatakan siap "mengambil tindakan" dan telah merencanakan dengan serius, serangan militer AS pada militan Islam di Suriah.
Pentagon memperingatkan bahaya NIIS -sebelumnya dikenal sebagai ISIS/ISIL- dan pemberontak Suriah lainnya, dan mengatakan operasi melawan NIIS di Suriah mungkin diperlukan, setelah berminggu-minggu serangan udara di Irak utara berhasil menghambat gerakan kelompok militan Sunni itu di Irak.
"Strategi apapun untuk menghadapi NIIS harus mempertimbangkan kedua sisi perbatasan, Irak dan Suriah," kata wakil penasehat keamanan nasional Ben Rhodes, Jumat (22/8)
"Jika kita lihat ada yang melawan warga Amerika, kita melihatnya sebagai ancaman ke AS, dan bisa berasal dari mana saja, kami siap mengambil tindakan terhadap ancaman itu," tambah Rhodes.
"Kami telah membuat batasan waktu yang jelas, jika Anda mendatangi orang Amerika, maka kita akan datang setelahnya dimanapun Anda berada, dan itulah yang akan memandu perencanaan kami di masa yang akan datang."
Pada Juni lalu, NIIS yang menyatakan diri sebagai "khalifah" mulai merambah wilayah Irak utara setelah sebelumnya menguasai Suriah bagian timur.
Presiden AS Barack Obama telah menyetujui serangan udara untuk membantu pasukan Kurdi dan Irak melawan militan NIIS di wilayah utara negara itu.
Tetapi jika memang Washington melancarkan serangan militer ke Suriah, itu berarti mengubah pendekatan hati-hati AS saat ini terhadap perang saudara di Suriah.
Perang sipil Suriah telah berlangsung lebih dari tiga tahun, dan sejauh ini menimbulkan korban meninggal sudah hampir 200.000 orang. (alarabiya.net)
Satu Kritis, Sembilan Meninggal, 1.403 Mengungsi Akibat Erup...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 1.403 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, N...