Amerika Serikat Tekan China Bebaskan Aktivis Tiananmen
WASHINGTON D.C, SATUHARAPAN.COM - Menjelang pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama dengan Presiden China, Xi Jinping di California 7-8 Juni mendatang, Pemerintah AS menekan pemerintah China supaya membebaskan seluruh tahanan demonstran di lapangan Tiananmen yang masih dalam penjara selama 23 tahun.
AS juga menyerukan China menyediakan penyelidik independen untuk mendata kembali korban tewas, ditahan dan korban hilang dalam gerakan penumpasan demonstran di lapangan Tiananmen tahun 1989. Pada waktu itu tentara China menghentikan demonstrasi rakyat mendukung demokrasi dengan menembak mati ratusan warga sipil.
"Kami memperbarui seruan kami bagi China untuk melindungi hak asasi manusia semua warganya, dengan membebaskan mereka yang ditahan, dituntut, dipenjara, dihilangkan secara paksa, atau ditempatkan di bawah tahanan rumah, dan mengakhiri pelecehan berkelanjutan terhadap aktivis hak asasi manusia beserta keluarganya, "kata Mark Toner wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Toner mengatakan bahwa suatu "penindasan yang kejam" dalam peristiwa Lapangan Tiananmen merupakan sebuah “Kehilangan tragis atas nyawa-nyawa tak berdosa.”
Sementara pemerintah China menganggap semua pembahasan peristiwa pembantaian tahun 1989 itu tidak layak diungkapkan lagi.
Menurut Shi Liping, istri aktivis LinBingxing yang masih ditahan mengatakan kurang lebih 20 aktivis Hak Asasi Manusia dipukuli polisi di sebelah tenggara Propinsi Fujian saat memeringati 23 tahun pembantaian Tiananmen. Namun keterangan Shi Liping tersebut di bantah polisi Fujian.
Kelompok Hak Asasi Manusia, Dui Hua, memperkirakan dalam peristiwa Tiananmen lebih dari dua belas orang aktivis ditangkap lalu dipenjara, sementara pada saat itu ada ratusan orang yang ditangkap.
Mereka yang tetap di penjara bukan mahasiswa-mahasiswa yang protes, melainkan yang melakukan pembakaran atau yang menyerang pasukan militer, ujar Direktur Eksekutif Dui Hua, John Kamm.
(bbc.co.uk)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...