Amnesti: Meksiko Kurang Serius Berantas Praktik Penyiksaan
MEXICO CITY, SATUHARAPAN.COM – Kasus penyiksaan melonjak 600 persen, selama satu dekade terakhir di Meksiko, tapi pemerintah tidak memiliki tekad politik untuk memberantas praktik tersebut, menurut Amnesti Internasional pada Kamis (4/9).
Mengutip angka dari Komisi Hak Asasi Nasional Meksiko (CNDH), organisasi yang berbasis di London itu mengungkapkan, laporan penyiksaan dan penganiayaan melambung dari 219 pada 2003 menjadi 1.505 pada 2013.
Kelompok hak asasi manusia internasional tersebut mengatakan, praktik penyiksaan meroket setelah 2006, ketika mantan presiden Felipe Calderon mengerahkan tentara untuk menumpas kartel narkoba.
“Penyiksaan, perlakuan kejam lainnya yang tidak manusiawi dan memalukan, atau hukuman memainkan peran penting dalam menjaga ketertiban dan operasi keamanan publik oleh pasukan militer dan polisi di seluruh Meksiko, “ kata laporan itu.
Otoritas sering mengabaikan atau bahkan diam-diam memperbolehkan penyiksaan atau perlakuan buruk lainnya “jika diperlukan”, demi memungkinkan polisi dan militer meringkus tersangka pelaku dan meyakinkan opini publik.
Presiden Enrique Pena Nieto, yang memangku jabatan pada Desember 2012, tetap mengerahkan tentara di lapangan, sambil menjanjikan kepada Amnesti untuk menerapkan kebijakan dalam memberantas tindak penyiksaan. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...