Turki Tangkap 19 Militan NIIS
Turki dituding membiarkan masuknya militan ke Suriah; Di Kirkuk, Irak, NIIS menculik 50 warga sipil
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Turki menangkap 19 militan yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) di Provinsi Gaziantep, wilayah selatan yang berbatasan dengan Suriah, kata Gubernur, hari Kamis (4/9).
Gubernur Provinsi Gaziantep, Erdal Ata, membantah bahwa daerah itu digunakan sebagai basis pendukung militan NIIS. Turki sedang melakukan semua yang bisa untuk menangkap atau mendeportasi tersangka anggota NIIS.
Sebelumnya tersebar gambar yang menunjukkan di provinsi Gaziantep terdapat sebuah kamp militan NIIS. Ata mengatakan dia sendiri meneliti gambar itu, dan menyebutkan hal itu palsu. "Kami tidak memiliki sebuah kamp seperti itu di provinsi kami…” katanya.
"Polisi dan aparat keamanan menunjukkan skepekaan yang diperlukan pada masalah ini," kata dia seperti dikutip oleh kantor berita AFP dari kantor berita swasta Dogan.
"Persidangan 19 tersangka yang ditangkap sudah berlangsung dan mereka ditahan," katanya. Gubernur juga mengatakan polisi telah menangkap terduga jihadis yang berasal dari Eropa atau Kaukasus. Mereka terkait NIIS dan ditangkap di bandara Gaziantep atau di perbatasan.
Ata mengatakan mereka yang terbukti melakukan kejahatan akan diadili, dan simpatisan NIIS atau ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) akan dideportasi.
Turki Dikritik
Turki dikritik oleh beberapa komentator karena secara tidak langsung mendorong pembentukan NIIS dengan dukungan sepenuh hati dengan unsur-unsur Islam dalam pemberontakan di Suriah yang melawan Presiden Bashar al-Assad.
Ankara menyangkal bahwa strategi itu telah menjadi bumerang, tapi banyak kritikus mengatakan bahwa hal itu bisa dilakukan lebih cepat untuk menjaga perbatasan dimasuki para militan yang menuju ke Suriah.
NIIS menguasai sejumlah wilayah di Irak dan banyak wilayah Suriah utara yang berbatasan dengan Turki. Sekarang Turki melihat dirinya sebagai korban NIIS, dan militan Islam menahan 49 warga Turki sebagai sandera, termasuk diplomat dan anak-anak. Mereka diculik dari konsulat Turki di Mosul di Irak pada 11 Juni.
NIIS Culik Warga Sipil
Sementara itu, sebuah sumber keamanan di Provinsi Kirkuk, Irak, menyebutkan bahwa NIIS menculik 50 warga sipil di sebuah desa di Kirkuk. Hal itu terjadi setelah warga desa itu membakar bendera NIIS sebagai pernyataan menolak keberadaan NIIS di Kirkuk.
Sumber tersebut, seperti dikutip iraqinews.com mengatakan bahwa kelompok militan NIIS mengendarai mobil lapis baja dan memblokade desa al-Tal, 55 km di barat Kirkuk, kemudian menculik 50 orang dari desa itu.
Seorang warga di provinsi ini mengatakan bahwa warga marah pada NIIS yang menculik warga sipil, dan kelompok bersenjata di provinsi itu berencana menyerang militan NIIS jika keluarga mereka tidak dibebaskan.
Warga provinsi Kirkuk secara konsisten bentrokan dengan militan NIIS, terutama di wilayah selatan di mana NIIS menguasai wilayah itu.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...