Anak-anak Muda Tiongkok Getol Pelajari Resep Sukses Yahudi
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Anak-anak muda Tiongkok keranjingan mempelajari resep sukses Yahudi. Namun, ini bukan berdasarkan survei akademis dan resmi. Kesimpulan ini didasarkan pada penelusuran berdasarkan buku-buku resep sukses yang paling digemari di negara Tirai Bambu itu.
Dalam buku berjudul The Image of Jews in Contemporary China: An Identity Without Title, yang baru saja terbit tahun ini, James Ross (salah seorang penulis dan editor buku ini) menuliskan analisisnya berdasarkan pengalamannya hidup dan bergaul dengan anak-anak muda di negara itu.
Ross yang adalah orang Yahudi, sekali waktu ditanya tentang agamanya. Dan ketika ia menjawab, "Saya Yahudi," anak muda yang menanyakan itu langsung mengangkat jempol dan berkata, "Jews are the best."
Menurut Ross, di berbagai kota yang ia kunjungi, di Kunming, Chengdu, Nanjing, Suzhou dan Guanzhou, jawaban serupa selalu ia temukan. "Survei tidak ilmiah saya menunjukkan rakyat Tiongkok menyukai dan mengagumi Yahudi, walau pun tampaknya mereka tidak terlalu banyak tahu tentang mereka (Yahudi)," tulis dia, sebagaimana dilansir oleh tabletmag.com, yang menukil sebagian dari isi buku Ross.
Menurut Ross, toko buku di Tiongkok banyak yang memajang buku-buku yang berkaitan dengan Yahudi. Umumnya buku-buku tersebut berfokus pada keuangan.
Buku-buku tersebut ditulis dalam huruf dan bahasa Tionghoa. Di antaranya, 16 Alasan Mengapa orang Yahudi Kaya (ditulis oleh Chu Ke), Rahasia Talmud: Kode Menjadi Kaya Orang Yahudi (ditulis oleh Jiao Yiyang) dan Rahasia Sukses Yahudi: 10 Perintah Sukses Yahudi (ditulis oleh Li Huizhen).
Salah satu editor buku-buku tentang Yahudi yang paling terkenal di Tiongkok adalah He Xiongfei. Ia mengaku sebagai profesor tamu di Nankai University dan direktur Xiongfei Limited yang berkantor di Hainan. Ia telah menyunting berbagai buku ilmiah, sastra dan budaya.
Bukunya yang terkenal berjudul Mengungkap Kecerdasan Unggul Yahudi, diluncurkan pada 1995. Bukunya yang lain, di antaranya Kebijaksanaan Yahudi dalam Pendidikan Keluarga: Aturan Emas Negara Ajaib (2004) dan Menyibak Enigma Sukses Yahudi di Dunia (2002). Dia juga telah menyunting buku Koleksi Strategi Yahudi (1995), Perikehidupan Yahudi tentang Uang (2002) dan Legenda Selebriti Yahudi Terkenal (1996).
Dalam buku bestseller berjudul The Spirit of Jewish Culture, He Xiongfei (memakai nama samaran Sai Ni Ya) mengatakan bahwa Yahudi adalah "orang yang paling pintar, misterius dan paling kaya di dunia. Jika tidak tahu Yahudi berarti sama saja dengan tidak mengetahui dunia!..... Lima orang Yahudi bersama-sama dapat mengontrol pasar emas di dunia sepanjang peradaban; antagonisme dunia antara Timur dan Barat dapat disederhanakan menjadi antagonisme antara dua orang Yahudi: Yesus dan Marx."
Buku populer lainnya adalah 101 Rahasia Bisnis Yahudi, ditulis oleh Zhu Xin Yue. Dalam buku ini, Yue menulis bahwa pengetahuan dan pengalaman yang sistematis merupakan bagian dari rahasia menciptakan kekayaan. Dia mengatakan bahwa orang Yahudi dilahirkan dengan kemampuan untuk mencari uang.
Ross mengatakan popularitas Yahudi di Tiongkok juga tampak dari banyaknya buku-buku tentang Yahudi yang diterjemahkan ke dalam bahasa setempat. Buku-buku itu bukan saja diterjemahkan dari buku aslinya yang berbahasa Inggris, tetapi ada yang diterjemahkan dari buku-buku tentang Yahudi berbahasa Jepang.
Belakangan ini, diskusi tentang Yahudi dan Judaisme lebih marak kagi lewat blog. Sebagai contoh, pada blog yang diberi judul Jewish Education, Wang War menulis, bahwa "Yahudi adalah bangsa yang paling cerdas, kaya dan paling misterius." Ia mengutip nama-nama seperti Marx, Darwin, Freud, Einsten dan Mendelssohn sebagai Guru Yahudi. Juga ia menyebutkan nama-nama orang Yahudi peraih nobel.
"Sebanyak 70 persen perdagangan Yahudi dikontrol oleh orang Yahudi," tulis War. Disebutkan pula, 25 persen dari 400 orang terkaya AS adalah orang Yahudi.
"Sebagian besar kekayaan dunia ada di saku orang Yahudi," tambah War.
Menurut War, salah satu sumber sukses orang Yahudi adalah pendidikan. Pendidikan dan pembelajaran, menurut War, adalah keyakinan rohaniah orang Yahudi dan menjadi bagian dari semangat bangsa.
Kata dia, di Israel, wanita hamil selalu bernyanyi, memainkan piano dan membaca buku teks Matematika.
Bahkan dia mengutip mitos yang mengatakan bahwa ibu Yahudi meneteskan madu pada Alkitab dan meminta anak-anak mereka menjilatnya sehingga mereka merasakan bahwa mempelajari Alkitab adalah manis.
Dari penelusurannya atas buku-buku sukses ala Yahudi di Tiongkok, James Ross mengatakan banyak di antara buku-buku tentang Yahudi itu menggambarkan Yahudi dengan salah atau berlebih-lebihan. Juga kerap terjadi penyederhanaan masalah yang semena-mena.
Namun, kata Ross, semua itu lebih didorong oleh kekaguman dan ingin mendapat inspirasi dari kalangan Yahudi, ketimbang pikiran yang bersifat anti-Yahudi. Kendati warga Yahudi masih sedikit di Tiongkok, kata Ross, bangsa Yahudi masih tetap menjadi model sukses bagi rakyat Tiongkok
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...