Sekitar 45 Persen Wisudawan Nigeria Menganggur
LAGOS, SATUHARPAN.COM – “Nigeria, perlu meningkatkan skema pelatihan dan penciptaan lapangan pekerjaan bagi lulusan universitas,” kata badan perekrutan terkemuka pada Senin (25/01), setelah survei mengindikasikan, hampir separuh dari mereka yang memiliki kualifikasi pendidikan lebih tinggi berstatus menganggur.
“Total 41.032 (45,72 persen) dari 89.755 orang yang menanggapi survei di jobberman.com mengatakan, mereka adalah lulusan yang menganggur,“ kata perusahaan yang berbasis di Lagos dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui email yang dikutip dari AFP.
“Hasil tersebut menunjukkan, perlunya aksi mendesak di sektor publik dan swasta, dan menyebutkan jumlah lulusan yang menganggur tersebut menyebabkan kekhawatiran, “ katanya.
Menggunakan survei ini, sebagai sampel yang mewakili seluruh populasi usia kerja, jelas perlu untuk merekrut lebih banyak tenaga kerja.
Survei tersebut menambahkan, selain itu, saat perusahaan terus mengeluhkan minimnya keterampilan di kalangan wisudawan, program pengadaan keterampilan secara besar-besaran perlu diterapkan untuk para lulusan baru, dan kalangan industri lebih dapat mengasimilasi para lulusan tersebut .
Nigeria, merupakan negara berpenduduk paling padat di Afrika, dengan jumlah lebih dari 170 juta jiwa. Nigeria juga merupakan negara dengan perekonomian terdepan sekaligus produsen minyak nomor satu di benua itu.
Namun perekonomian telah terpukul keras, oleh jatuhnya harga minyak dunia sejak pertengahan 2014, melemahnya mata uang naira, sementara kontrol devisa telah memukul investasi.
Pengangguran telah lama menjadi perhatian, Presiden Muhammadu Buhari, pada Senin (25/1) mengatakan, kemiskinan, ketidakadilan dan pengangguran adalah penyebab utama konflik di negara itu, demikian dikutip dari nigerianbulletin.com
Ketiga telah dilihat sebagai alat rekrutmen untuk pemberontakan Islamis Boko Haram di timur laut.
Editor : Bayu Probo
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...