“Anak Obesitas Potensi Idap Sakit Ginjal Saat Dewasa”

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Kelebihan berat badan yang tidak terkontrol pada anak dapat menyebabkan obesitas, dan saat mereka dewasa, dapat meningkatkan potensi mengidap berbagai penyakit, termasuk penyakit ginjal,” kata Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), Dharmeizar, dalam konferensi pers peringatan Hari Ginjal Sedunia tahun/World Kidney Day (WKD) 2016, hari Kamis (10/3), di Jakarta.

Pernefri merupakan sebuah badan organik Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menaungi peringatan WKD di Indonesia dengan mengadakan berbagai aktivitas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ginjal agar tetap sehat.

“Peringatan WKD ke-11 ini mengangkat tema “Kidney Disease & Children: Act Early to Prevent It” atau “Penyakit Ginjal & Anak: Cegah sejak Dini” untuk menghimbau, dan memberikan informasi terhadap masyarakat bahwa penderita penyakit ginjal kronik juga bisa menimpa anak-anak jika kesehatan mereka tidak dipantau dengan benar,” kata Dharmeizar.

“Dua penyakit yang mempengaruhi orang dapat menderita sakit ginjal adalah diabetes dan hipertensi,” kata Dharmeizar.

Dewasa ini, usia produktif memiliki kecenderungan sebagai penderita penyakit ginjal kronik. Hal itu disebabkan saat anak-anak/remaja mereka mengalami obesitas yang memicu mereka menderita penyakit ginjal kronik di kemudian hari.

“Banyak sekali orang tua yang salah kaprah dengan kondisi kesehatan anak mereka. Mereka menilai sehat atau tidaknya anak tergantung dari gemuk atau tidaknya badan anak tersebut. Mereka beranggapan anak dengan badan yang gemuk menandakan bahwa anak tersebut sehat,” ujar Dharmeizar.

“Mirisnya, dari data statistik, obesitas tertinggi di kawasan Asia terdapat di negara Indonesia. Indonesia juga menempati peringkat nomer empat di dunia dengan penderita penyakit ginjal terbanyak,” kata Dharmeizar.

Editor : Bayu Probo