Analis: Kelompok Wagner Telah Terkuras, Tidak Mungkin Lanjutkan Pertempuran di Bakhmut
Diperkirakan selama lima bulan pertempuran kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, kehilangan 10.000 anggotanya.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pasukan kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, dalam "keadaan terkuras saat ini", dan tidak mungkin melanjutkan pertempuran di Ukraina setelah mereka menarik diri dari kota Bakhmut, menurut analisis oleh sebuah wadah pemikir.
Kepala Wagner, Yevgeny Prigozhin, menegaskan kembali pada hari Senin (22/5) bahwa pasukannya telah berhasil merebut Kota Bakhmut dan akan menyerahkan kendali kepada angkatan bersenjata Rusia pada 25 Mei - 1 Juni, pada saat itu dia akan menarik anak buahnya keluar dari medan perang.
“Pasukan Wagner mulai menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka tidak akan dapat melakukan operasi ofensif di luar Kota Bakhmut setidaknya mulai akhir Desember 2022,” tulis lembaga think tank Institute of Study of War (ISW) yang berbasis di Washington dalam sebuah penilaian.
Think tank meramalkan bahwa "operasi ofensif Wagner kemungkinan akan mencapai puncaknya setelah berbulan-bulan pertempuran attritional perkotaan, dan tidak mungkin Wagner akan melanjutkan pertempuran di luar Bakhmut pada kondisi terkuras saat ini."
Berjuang dalam pertempuran untuk Bakhmut telah berkecamuk selama lebih dari delapan bulan, menjadikannya salah satu medan pertempuran terpanjang dan paling berdarah dari perang Rusia melawan Ukraina dengan kerugian besar di kedua sisi. Tentara bayaran Wagner mempelopori serangan Rusia terbaru di Bakhmut setelah pasukan Rusia berusaha merebut Bakhmut Agustus lalu dan dihadang oleh pasukan Ukraina.
Washington memperkirakan awal bulan ini bahwa setidaknya 10.000 tentara bayaran Wagner telah terbunuh selama lima bulan terakhir.
Membeli Senjata Melalui Mali
Sementara itu dilaporkan bahwa grup Wagner Rusia sedang mencoba untuk membeli senjata dari pemasok asing dan mengarahkan senjata ini melalui Mali untuk digunakan nanti dalam perang Rusia di Ukraina, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, hari Senin (22/5).
“Wagner berusaha mengaburkan upayanya untuk memperoleh peralatan militer untuk digunakan di Ukraina, termasuk dengan bekerja melalui negara pihak ketiga di mana ia memiliki pijakan,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Matt Miller.
Miller mengatakan tidak ada indikasi bahwa akuisisi ini telah diselesaikan atau dilaksanakan. “Tapi kami memantau situasinya dengan cermat,” tambahnya, menunjuk pada sanksi AS terhadap entitas dan individu di berbagai benua yang mendukung operasi militer Wagner.
Kelompok tentara bayaran telah bekerja keras untuk meningkatkan pengaruhnya di seluruh benua Afrika dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala CIA, Bill Burns, mengunjungi Libya sebelumnya untuk membahas, antara lain, masalah para pejuang Wagner di negara itu. (dengan Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...