Mau Jadi Anggota NATO, Kosovo Harus Laksanakan Kesepakatan Damai dengan Serbia
PRISTINA, SATUHARAPAN.COM-Kosovo harus menerapkan kesepakatan perdamaian dengan Serbia yang ditengahi Barat, jika ingin bergabung dengan aliansi militer NATO, kata dua senator Amerika Serikat yang mengunjungi Pristina, hari Senin (22/5).
Senator Demokrat AS Chris Murphy, anggota komite hubungan luar negeri, dan Gary Peters, yang duduk di komite angkatan bersenjata, mendesak kedua negara untuk bertindak cepat sesuai kesepakatan yang dicapai pada bulan Maret dengan mediasi Uni Eropa. Mereka adalah bagian dari delegasi kongres yang mengunjungi Balkan.
“Jalur (untuk Kosovo) ke NATO dan ke Uni Eropa berjalan melalui kesepakatan dengan Serbia. Itu fakta yang sulit,” kata Murphy kepada wartawan di kedutaan AS di Pristina.
Kosovo, yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Serbia pada tahun 2008, tidak diakui sebagai negara oleh empat anggota NATO: Rumania, Spanyol, Yunani, dan Slovakia.
Murphy mengatakan keempatnya dapat diyakinkan untuk menerima Kosovo di NATO jika perselisihan dengan Serbia diselesaikan. “Itu tergantung pada kesepakatan ini dilakukan dan dilaksanakan,” katanya.
Meskipun ada kesepakatan pada bulan Maret untuk menormalkan hubungan, belum ada kemajuan di lapangan terutama di Kosovo utara di mana sekitar 50.000 orang Serbia masih tidak menerima status kenegaraan Kosovo.
Washington adalah pendukung utama Kosovo, baik secara politik maupun finansial. Saat ini ada sekitar 4.000 tentara NATO di Kosovo, 600 di antara mereka berasal dari Amerika Serikat untuk menjaga perdamaian yang rapuh.
Serbia dan sekutu tradisionalnya Rusia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo, dan Moskow telah memblokir upaya negara itu untuk menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa. Beograd masih menganggap Kosovo sebagai bagian dari wilayahnya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...