Ancaman pada Rezim Suriah Sudah Berakhir
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Rezim Suriah tidak lagi terancam oleh aksi penggulingan dan risiko perpecahan di negara itu sudah tidak ada lagi, tutur pemimpin Hizbullah Lebanon dalam pernyataan yang dipublikasikan pada Senin (7/4).
Komentar Hassan Nasrallah dalam harian Al Safir muncul saat gerakan Syiah-nya semakin terlibat dalam konflik di negara tetangga Suriah, tampat mereka berjuang bersama dengan pasukan Presiden Bashar al Assad.
“Menurut saya, fase untuk menjatuhkan rezim atau meruntuhkan negara sudah berakhir,” katanya kepada surat kabar itu dalam sebuah wawancara.
“Saya pikir kami sudah melalui bahaya perpecahan” negara, tambahnya.
“Mereka tidak bisa menggulingkan rezim, namun mereka dapat mengobarkan perang karena perselisihan,” kata pemimpin Hizbullah itu.
Nasrallah juga mengatakan dirinya percaya bahwa para pendukung pemberontakan mulai meredam harapan mereka untuk dapat mengalahkan rezim.
“Situasi regional dan internasional telah berubah,” katanya.
“Dalam pandangan saya, tekanan terhadap rezim di periode mendatang akan kurang ketimbang yang terjadi dalam tiga tahun terakhir, dalam hal tekanan politik, tekanan media dan tekanan di lapangan,” tambahnya. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...