Ancaman Teror, Belgia Batalkan Pesta Tahun Baru
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM – Pihak berwenang di ibu kota Belgia Brussels pada Rabu (30/12) membatalkan tradisi pesta kembang api tahun baru di kota itu, menyusul kekhawatiran ancaman serangan militan.
Pada hari Selasa (29/12), jaksa federal mengatakan dua orang yang diduga merencanakan serangan di Brussels pada malam tahun baru telah ditangkap selama pencarian di beberapa rumah di berbagai bagian negara itu.
"Bersama-sama dengan menteri dalam negeri, kami telah memutuskan untuk tidak mengadakan perayaan pada Kamis (31/12) malam," kata wali kota Brussels Yvan Mayeur kepada penyiar negara RTBF.
Dua orang yang ditangkap, yang kemungkinan besar akan muncul di pengadilan pada hari Kamis (31/12), anggota Riders Kamikaze, klub sepeda motor yang anggotanya sebagian besar berasal dari Afrika Utara dan di mana aksi sepeda motor mereka dapat dilihat dalam berbagai video online.
Belgia merupakan jantung penyelidikan serangan di Paris pada 13 November di mana 130 orang tewas.
Dua pembom bunuh diri Paris, Ibrahim Abdeslam dan Bilal Hadfi, telah tinggal di Belgia. Pada hari Rabu (30/12), sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan Prancis mengkonfirmasi laporan yang mengatakan setidaknya satu orang diduga mengkoordinasikan serangan melalui ponsel dari Belgia seperti yang telah mereka lakukan.
Brussels juga pernah membatalkan perayaan kembang api Tahun Baru pada tahun 2007, saat itu, Brusseles dalam keadaan siaga tinggi setelah berencana untuk membebaskan Tunisia Nizar Trabelsi, yang dihukum karena merencanakan peledakkan sebuah pangkalan militer. (swissinfo.ch)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...