Ancaman Teroris Meningkat, AS Keluarkan Travel Warning

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM -  Kementerian Luar Negeri AS mengeluarkan travel warning kepada warganya di seluruh dunia pada hari Senin (23/11),  memperingatkan meningkatnya risiko bepergian akibat apa yang dijelaskan sebagai, "meningkatnya ancaman teroris."

"Informasi terbaru menunjukkan ISIS, al-Qaeda, Boko Haram dan kelompok teroris lainnya merencanakan serangan secara serentak di berbagai wilayah," demikian bunyi peringatan Kemlu AS yang dilansir melalui situs resminya, sebagaimana dikutip oleh Reuters, hari ini Selasa (24/11).

Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan di seluruh dunia di tengah kekhawatiran bahwa kelompok-kelompok teror dan individu merencanakan serangan lebih setelah pembantaian Paris.

Peringatan itu juga mengungkapkan kemungkinan individu melakukan serangan mereka sendiri.

"Serangan-serangan ini dapat menggunakan berbagai taktik, menggunakan senjata konvensional dan non-konvensional dan penargetan baik kepentingan resmi dan pribadi," kata Kemlu AS dalam travel warning yang  yang berakhir pada tanggal 24 Februari 2016.

Peringatan itu tidak menginstruksikan warga AS untuk menghindari perjalanan, tetapi  mendesak warga AS untuk "waspada saat berada di tempat umum atau menggunakan transportasi."

"Waspadai lingkungan sekitarnya dan hindari kerumunan besar atau tempat-tempat keramaian. Berhati-hatilah khususnya selama musim liburan," kata Departemen Luar Negeri dalam peringatan tersebut.

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa serangan teroris yang kemungkinan terjadi seiring dengan kembalinya anggota ISIS dari Irak dan Suriah.

Dikatakan, "ada ancaman yang berlanjut dari orang yang tidak terafiliasi, merencanakan serangan yang terinspirasi oleh organisasi teroris besar tapi dilakukan secara individual," sambil secara khusus menunjuk acara seperti turnamen olahraga, teater, pasar terbuka dan maskapai penerbangan.