Andy: Ibadah di Seberang Istana, Perjuangan Jadi Indonesia
GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia adalah kasus penegakan supremasi hukum di Indonesia.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perjuangan melalui ibadah di seberang Istana Merdeka adalah sebuah perjuangan untuk penegakan supremasi hukum di Indonesia dan perjuangan menjadi Indonesia itu sendiri, demikian disampaikan oleh Komisioner Komnas Perempuan Andy Yentriyani seusai ibadah yang dilaksanakan oleh jemaat GKI Pengadilan Bapos Taman Yasmin Bogor (GKI Yasmin) dan HKBP Filadelfia Bekasi, Minggu (4/1).
Pada kesempatan tersebut, ibadah dipimpin oleh Pendeta Edwin Lubis dari HKBP Filadelfia, dan khotbah disampaikan oleh Pendeta Sylvana Apituley dari GPIB yang sekaligus sebagai aktivis perempuan dan Komisioner Komnas Perempuan (2010-2014).
Andy Yentriyani yang juga mengakhiri tugas sebagai Komisioner Komnas Perempuan masa bakti 2010-2014, mengatakan bahwa kasus GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi adalah dua kasus yang paling kuat, karena punya keputusan pengadilan yang tetap, yang harus tetap didukung dan diperjuangkan.
“Jika bukan supremasi hukum, jika bukan menjadi negara hukum, mau menjadi apa Indonesia ini, karena itu apa yang kawan-kawan perjuangkan jauh lebih besar dari tempat ibadah, tetapi merupakan perjuangan dari apa yang bisa menjadi bangsa Indonesia, dari apa yang menjadi mandat konstitusi itu sendiri,” kata Andy.
Andy mengapresiasi keteguhan jemaat yang beribadah di seberang Istana Merdeka, walaupun telah dua kali Natal kasusnya tak kunjung terselesaikan. “Kehadiran bapak ibu dan kawan sekalian, adalah semacam simbol dari api perjuangan kebebasan beragama. Sekalipun tidak menyala besar, tetapi bara api ini yang akan terus mengingatkan, bahwa bangsa Indonesia tidak akan maju jika persoalan ini tidak diselesaikan,” demikian kata Andy.
Selanjutnya, Andy juga mengatakan bahwa perjuangan jemaat tidak akan berakhir sia-sia, apa yang kita lakukan dengan niat baik, apa yang kita lakukan cara-cara yang baik, akan membuahkan hasil yang baik pada akhirnya, bagi Indonesia yang lebih baik.
“Para petani selalu punya istilah, kalau bukan kita yang menuai, benih yang baik akan menjadi panen bagi generasi mendatang,” demikian tambah Andy.
Rakyat Pemilik Sah Negeri
Hadir di tahun yang baru dan sebagai sahabat dari jemaat yang berjuang untuk kebebasan beribadah, Andy menyapa dan menegaskan bahwa di dalam konstitusi negara Indonesia, rakyatlah pemegang kedaulatan tertinggi dan pemilik sah atas negeri Indonesia.
“Kita hadir di sini, adalah yang menjadi pemilik sah negeri ini, karena itu yang kita perjuangkan bukan sesuatu yang salah dan keliru, tetapi sebuah perjuangan yang harus ada untuk mengisi apa yang menjadi Indonesia,”
Walaupun tidak dapat hadir dalam perayaan Natal, karena sedang berada di Aceh, Andy menjelaskan bahwa yang diperjuangkan oleh jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia bagaikan api perjuangan kebebasan beragama yang dirasakan hingga di Aceh dan hampir di seluruh penjuru negeri.
“Apa yang kawan-kawan perjuangkan, di sini, juga sampai di ujung Indonesia tersebut, Apa yang kawan-kawan rasakan, bukan hanya terjadi di GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia saja. Tetapi apa yang kawan-kawan perjuangkan, seperti terus menyalakan api perjuangan kebebasan beragama yang tidak akan pernah bisa padam,” kata Andy Yentriyani.
Berikut adalah link, sambutan Andy Yentriyani, di seberang Istana Merdeka, Minggu (4/1):
Sumber: youtube.com.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...