Angelina Jolie: DK PBB Tak Becus Tangani Pengungsi di Suriah
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Aktris Angelina Jolie, memohon kepada negara-negara terkuat di dunia, Jumat (24/4), untuk membantu jutaan pengungsi Suriah, dan dengan tajam mengkritik Dewan Keamanan PBB, yang gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik di Suriah yang telah berlangsung selama empat tahun.
Jolie memberikan keterangannya sebagai utusan khusus bagi PBB untuk isu-isu pengungsi. Mengenai kehadiran Jolie, Duta Besar Suriah untuk PBB berkomentar, "Ia cantik."
Jolie tampil di PBB, di saat DK bersiap mendengarkan rincian rencana baru bagi perundingan perdamaian yang dijadwalkan akan dimulai bulan depan di Jenewa, yang juga akan mengikutsertakan Iran.
Hampir 4 juta warga Suriah, melarikan diri dari konflik ke negara-negara tetangga, yang telah menyatakan kewalahan menampung para pengungsi.
“Kita tidak bisa memandang Suriah, dan dampak dari ketidakpastian ini, lalu berkata ini bukanlah titik terendah dari ketidakmampuan dunia untuk melindungi dan membela rakyat yang tak bersalah," kata Jolie.
Jolie, yang telah 11 kali mengunjungi pengungsi Suriah sejak konflik dimulai 2011, menekan pentingnya kemauan politik untuk bertindak. Ia mengatakan Dewan Keamanan telah menyia-nyiakan wewenang mereka, karena para anggotanya tak dapat menyepakati bagaimana mereka akan menangani konflik tersebut.
Rusia, sekutu utama Suriah yang didukung Tiongkok, telah menveto berbagai resolusi DK mengenai Suriah, termasuk upaya tahun lalu untuk membawa konflik di Suriah ke Pengadilan Kriminal Internasional.
Jolie mengatakan, ia ingin melihat menteri-menteri luar negeri dari 15 negara anggota untuk menegosiasikan solusi politik.
Ia juga mendesak, para anggota DK untuk mengunjungi para pengungsi Suriah, dan menyaksikan krisis di sana dengan mata kepala sendiri.
Selain itu, Jolie juga berbicara singkat mengenai krisis migran di Laut Tengah, di mana lebih dari 1.300 migran melarikan diri dari Suriah dan tempat-tempat lain tewas tenggelam di lautan dalam tiga pekan terakhir.
"Memuakkan untuk melihat ribuan pengungsi tenggelam di pintu masuk benua terkaya di dunia," katanya. "Tidak ada orang yang mempertaruhkan nyawa anak-anak mereka seperti ini kecuali bila mereka sudah sangat putus asa.” (voaindonesia.com)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...