Anggota DPR Imbau Mendag Tidak Hanya Fokus Impor
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota DPR RI Komisi VI mengimbau agar Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong tidak hanya berfokus pada masalah impor sapi maupun kedelai saja tapi juga memperhatikan peningkatan ekspor.
“Ini kami minta program-program peningkatan ekspor tolong diperhatikan. Jangan hanya urusi daging sapi kedelai kemudian lupa unntuk genjot ekspornya. Genjot juga produk-produk yang memang bernilai tinggi. Tidak hanya komoditas,” kata Darmadi Duryanto dari Dapil DKI 3 Fraksi PDI Perjuangan dalam rapat kerja dengan Kementerian Perdagangan di Gedung Nusantara I Senayan Jakarta Selatan, hari Kamis (3/9).
Menurutnya, Indonesia bisa meniru Amerika Serikat dalam menggenjot ekspor meskipun saat ini ekonomi global sedang melemah.
Kemudian, dia juga mengkritik salah satu program Kemendag yaitu Depo Bapok Kita. Menurutnya, program tersebut tidak jelas arah dan konsepnya. Dia khawatir depo bahan pokok tersebut tidak akan berjalan efektif seperti yang diperkirakan karena tidak memiliki konsep yang jelas.
“Ini (Depo Bapok Kita) mohon diperjelas tujuannya apa kalau Bapak tujuannya untuk stabilitasi harga mekanismenya seperti apa? Karena kan Bapak sebagai pemasok di pasar berarti kan Bapak memasok ke pedagang tradisional itu juga.”
“Kalau itu yang terjadi berarti kalau barangnya langka, tetap ditahan oleh mereka (pedagang pasar). Kalau suplainya sedikit permintaannya lebih besar tetap ditahan oleh pedagang itu artinya nggak efektif juga. Ini konsepnya apa ini nggak jelas,” kata dia.
Depo Bapok Kita
Depo Bapok Kita merupakan program Kemendag bekerja sama dengan Perum Bulog, PD Pasar Jaya, Pusat Koperasi Pedagang Pasar DKI Jaya, Bank BRI dan Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana Bergulir (BLU-LPDB) yang selanjutnya disebut PIHAK KITA.
Mekanisme depo ini adalah Bulog akan menjadi pemasok utama yang menyediakan barang kebutuhan pokok langsung dari petani atau importir dengan perjanjian tertentu yang nantinya akan diperjualbelikan di kios yang telah disediakan di pasar setempat kepada pedagang.
Depo ini juga akan memfasilitasi pedagang pasar untuk mendapatkan akses pembiayaan dengan mekanisme yang lebih sederhana, mudah, cepat dan bunga yang ringan.
Selanjutnya, akses pembiyaan pedagang pasar akan diatur secara bilateral antara Koperasi Pasar/Lembaga Keuangan Bank-Lembaga Keuangan Non-Bank (KOPPAS/LKB-LKNB) dan pedagang itu sendiri.
Depo Bapok Kita yang sudah diresmikan di Pasar Kramat Jati ini merupakan proyek pertama dan rencananya akan ada 10 Depo Bapok Kita di wilayah Jakarta hingga akhir tahun 2015.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...