Anggota Komisi V DPR Fathan Diperiksa KPK

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fathan menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hari Selasa (17/1). Anggota DPR dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode tahun 2014-2019 itu diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap atau memberi hadiah dalam proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) tahun anggaran 2016. (Foto-foto: Dedy Istanto)

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fathan berada di ruang lobby gedung KPK untuk memenuhi pemanggilan pemeriksaan setelah sebelumnya pada hari Senin (16/1) kemarin tidak dapat hadir.

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fathan menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka So Kok Seng dalam kasus dugaan suap atau pemberian janji proyek pembangunan jalan di wilayah IX Maluku dan Maluku Utara di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2016.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fathan menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, hari Selasa (17/1).

Anggota DPR dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode tahun 2014-2019 itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka So Kok Seng dalam kasus dugaan suap atau memberi hadiah dalam proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) tahun anggaran 2016.

Tidak ada komentar yang disampaikan oleh Fathan saat tiba di gedung KPK, dan langsung masuk menuju ruang lobby. Fathan yang tiba sekitar pukul 10.35 WIB memenuhi pemanggilan pemeriksaan hari ini, karena pada hari Senin (16/1) kemarin dia tidak dapat hadir.

Kasus proyek pembangunan jalan di wilayah IX Maluku dan Maluku Utara dari Kemenpupera telah banyak melibatkan tersangka, di antaranya mantan anggota DPR Damayanti Wisnu Putranti dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andi Taufan Tiro dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) serta Kepala Balai Pembangunan Jalan Nasional, Amran Mustary.

Editor : Eben E. Siadari