Anggota Parlemen Rusia Sampaikan Keluhan tentang Mobilisasi Militer
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Dua anggota parlemen paling senior Rusia pada hari Minggu (25/9) menyampaikan serangkaian keluhan tentang upaya mobilisasi Rusia, memerintahkan pejabat regional untuk menangani situasi dan dengan cepat dan menyelesaikan "kelebihan" yang telah memicu kemarahan publik.
Langkah Presiden Vladimir Putin untuk memerintahkan mobilisasi militer pertama Rusia sejak Perang Dunia Kedua memicu protes di seluruh negeri, dan melihat banyak pria usia militer melarikan diri, menyebabkan antrean panjang di perbatasan dan tiket penerbangan terjual habis.
Berbagai laporan juga telah mendokumentasikan bagaimana orang-orang yang tidak memiliki catatan dinas militer telah dimasukkan daftar mobiloisasi, dan ini bertentangan dengan jaminan Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu, bahwa hanya mereka yang memiliki keterampilan militer khusus atau pengalaman tempur yang akan dipanggil. Hal itu bahkan mendorong tokoh-tokoh pro Kremlin yang sangat setia untuk secara terbuka mengungkapkan keprihatinan.
Dua anggota parlemen teratas Rusia, keduanya sekutu dekat Putin, secara eksplisit menyampaikan kemarahan publik atas cara mobilisasi berlangsung.
Valentina Matviyenko, ketua majelis tinggi Rusia, Dewan Federasi, mengatakan dia mengetahui laporan tentang pria yang seharusnya tidak memenuhi syarat untuk dipanggil.
“Kelebihan seperti itu sama sekali tidak dapat diterima. Dan, saya menganggap itu benar bahwa mereka memicu reaksi tajam di masyarakat,” katanya dalam sebuah posting di aplikasi Telegram.
Dalam pesan langsung kepada gubernur regional Rusia, yang katanya memiliki "tanggung jawab penuh" untuk menerapkan panggilan, dia menulis: "Pastikan implementasi mobilisasi parsial dilakukan dengan kepatuhan penuh dan mutlak dengan kriteria yang digariskan. Tanpa satu kesalahan pun.”
Vyacheslav Volodin, ketua Duma Negara, majelis rendah Rusia, juga menyatakan keprihatinannya di postingan terpisah. “Aduan sedang diterima,” katanya.
"Jika kesalahan dibuat, perlu untuk memperbaikinya ... Pihak berwenang di setiap tingkat harus memahami tanggung jawab mereka."
Para pejabat mengatakan 300.000 lebih orang Rusia akan dipanggil untuk bertugas dalam kampanye mobilisasi. Kremlin telah dua kali membantah bahwa mereka benar-benar berencana untuk menyusun lebih dari satu juta, menyusul dua laporan terpisah di media independen Rusia.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan lebih dari 2.000 telah ditahan dalam demonstrasi menentang mobilisasi di puluhan kota dalam pekan ini, dengan lebih banyak protes telah tercatat pada hari Minggu di Timur Jauh Rusia dan Siberia. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...