Anggota Parlemen Ukraina Yang Membelot ke Rusia Dibunuh di Moskow
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Seorang anggota parlemen Ukraina yang memberontak yang melarikan diri ke Rusia tak lama setelah invasi Moskow ditemukan tewas pada Rabu di dekat Moskow. Intelijen militer Ukraina memuji pembunuhan tersebut, dan memperingatkan bahwa “pengkhianat Ukraina” lainnya akan mengalami nasib yang sama.
Illia Kyva, 46 tahun, mantan anggota parlemen Ukraina yang menyerukan agar Kiev menyerah ketika pasukan Rusia menyerbu negara itu pada Februari 2022, ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di sebuah desa pondok dekat Moskow.
Komite Investigasi negara Rusia membuka penyelidikan atas tuduhan pembunuhan.
Andriy Yusov, juru bicara intelijen militer Ukraina, mengatakan dalam pernyataannya di televisi bahwa Kyva sudah “selesai,” dan menambahkan bahwa “nasib yang sama akan menimpa pengkhianat Ukraina lainnya dan kaki tangan rezim Putin.”
Sebelum berpihak pada Rusia, Kyva pernah berperang melawan pemberontak separatis yang didukung Moskow di wilayah timur Ukraina, Donetsk, dan terpilih menjadi anggota parlemen pada tahun 2019.
Sejak penerbangannya ke Moskow, Kyva sering menjadi peserta acara bincang-bincang di televisi pemerintah Rusia yang mengecam kepemimpinan Ukraina. Bulan lalu, pengadilan di Ukraina menjatuhkan hukuman 14 tahun penjara secara in absensia atas tuduhan makar.
Pembunuhan Kyva terjadi setelah serangkaian serangan lain terhadap tokoh pendukung perang di Rusia.
Pada Agustus 2022, Darya Dugina, putri ideolog nasionalis Rusia, Alexander Dugin, tewas dalam ledakan bom mobil di luar Moskow.
Dan pada bulan April, Vladlen Tatarsky, seorang blogger militer terkemuka Rusia terbunuh oleh bom yang ditanam di patung yang menggambarkan dirinya. Ia diberi karya seni tersebut pada sebuah pertemuan di sebuah kafe di St. Petersburg. Ledakan tersebut melukai 52 orang. Seorang perempuan Rusia yang dituduh memberinya bom atas perintah intelijen militer Ukraina saat ini sedang diadili.
Pada bulan Mei, Zakhar Prilepin, seorang penulis nasionalis Rusia dan aktivis pro perang yang berperang di Ukraina, terluka dalam sebuah ledakan bom mobil.
Dan pada bulan Oktober, mantan anggota parlemen Ukraina pro Rusia lainnya yang melarikan diri dari negara tersebut, Oleg Tsaryov, ditembak dan terluka dalam serangan di Krimea.
Pihak berwenang Rusia menyalahkan badan keamanan Ukraina atas serangan tersebut dan serangan lainnya di Rusia. (AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...