Israel Sesalkan Tewasnya Tentara Lebanon, dan Akan Menyelidiki Kasusnya
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Tentara Israel mengatakan pada hari Rabu (6/12) bahwa mereka sedang meninjau serangan yang melukai pasukan Lebanon di Lebanon selatan, merujuk pada penembakan Israel yang menewaskan seorang tentara Lebanon dan melukai tiga lainnya pada hari sebelumnya.
“Angkatan Bersenjata Lebanon bukanlah sasaran serangan. IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyatakan penyesalannya atas kejadian tersebut. Insiden ini sedang ditinjau,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Israel dan kelompok bersenjata lengkap Hizbullah di Lebanon telah saling baku tembak di perbatasan Lebanon-Israel sejak dimulainya perang antara kelompok Palestina Hamas dan Israel pada 7 Oktober. Tentara Lebanon mengatakan tentara tersebut, seorang sersan, tewas ketika sebuah posisi militer ditembaki oleh Israel pada hari Selasa (5/12).
Tentara Israel mengatakan tentaranya bertindak “membela diri untuk menghilangkan ancaman yang telah diidentifikasi dari Lebanon” dari “area peluncuran dan titik observasi” yang diketahui yang digunakan oleh Hizbullah.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, mencatat dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka adalah tentara Lebanon pertama yang tewas dalam permusuhan, dan bahwa tentara Lebanon tidak terlibat dalam konflik dengan Israel.
AS Prihatin atas Korban Tentara Lebanon
Sementara itu, Amerika Serikat sangat prihatin dengan laporan bahwa serangan Israel menewaskan seorang tentara Angkatan Bersenjata Lebanon dan melukai lainnya, kata seorang pejabat pada hari Selasa.
“Angkatan Bersenjata Lebanon adalah institusi penting, tidak hanya untuk stabilitas dan keamanan Lebanon, tetapi juga seluruh kawasan,” kata pejabat AS tersebut.
Berbicara tanpa mau disebutkan namanya, pejabat tersebut mengatakan AS telah menegaskan bahwa mereka tidak ingin konflik di Gaza meluas hingga ke Lebanon. “Memulihkan ketenangan di sepanjang Garis Biru adalah hal yang paling penting bagi Amerika Serikat dan harus menjadi prioritas utama bagi Israel dan Lebanon,” kata pejabat itu.
Hizbullah mengatakan mereka menanggapi serangan Israel dan mengklaim telah membunuh dan melukai anggota tentara Israel. Sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa Israel mengatakan kepada AS bahwa hal tersebut adalah sebuah kecelakaan.
Tentara Israel mengeluarkan permintaan maaf yang jarang terjadi untuk “menyatakan penyesalan” atas pembunuhan seorang tentara Lebanon dan melukai tiga lainnya, dengan mengatakan bahwa insiden tersebut sedang ditinjau. Sebuah postingan di X dari tentara Israel mengklaim bahwa mereka menargetkan ancaman di area peluncuran dan titik observasi yang diketahui digunakan oleh Hizbullah.
Pemerintahan Biden terus melakukan upaya diplomatik yang signifikan untuk membantu memulihkan ketenangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel. Hal ini terus menjadi agenda utama para pejabat AS, seperti yang terlihat pada pertemuan pekan lalu antara jenderal militer AS dan komandan Angkatan Darat Lebanon.
Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal CQ Brown, Jr. dan Jenderal Joseph Aoun membahas pentingnya konflik di Gaza tidak meluas ke Lebanon. “Jenderal Brown menegaskan kembali dukungan kuat Pemerintah AS terhadap Angkatan Bersenjata Lebanon,” menurut pembacaan seruan mereka.
Sekretaris Pers Pentagon Brigjen. Jenderal Pat Ryder mengatakan, “Jelas, Angkatan Bersenjata Lebanon adalah mitra penting di kawasan… Sekali lagi, sebagai Ketua (Jenderal. Brown) menyoroti, kami tidak ingin melihat eskalasi konflik di sepanjang perbatasan utara Israel,” kata Ryder.
Penembakan Israel telah menewaskan puluhan pejuang Hizbullah di Lebanon serta beberapa warga sipil dan jurnalis.
Para pejabat AS telah menekankan kepada rekan-rekan mereka di Israel, termasuk tentara Israel, perlunya membatasi sasaran terhadap warga sipil Lebanon, personel PBB, infrastruktur sipil, lahan pertanian sipil, dan Angkatan Bersenjata Lebanon.
Sementara itu, AS juga telah menjelaskan kepada Lebanon dan para pejabatnya bahwa mereka tidak bisa menjadi landasan serangan terhadap Israel. Para pejabat AS telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak ingin konflik meluas hingga ke Lebanon, dan mengatakan bahwa hal itu tidak akan menguntungkan siapa pun. (Reuters/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...