Anggota Pussy Riot Dianiaya saat Melancarkan Aksi Protes
SOCHI, SATUHARAPAN.COM – Anggota grup band punk perempuan Pussy Riot mengalami penganiayaan saat ditangkap Cossack (anggota kelompok semimiliter, Red) Rusia di Sochi, tempat pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin pada Selasa (18/2) pagi.
Mereka adalah Nadezhda Tolokonnikova dan Maria Alyokhina yang baru saja dibebaskan dari penjara kurang dari dua bulan lalu setelah ditahan dua tahun akibat melakukan aksi protes terhadap ketidakjelasan pemisahan antara gereja dan negara.
Walau sempat ditahan kembali pada Selasa (18/2) pagi, mereka segera dibebaskan, demikian dikutip Time pada Selasa (18/2) dari Associated Press (AP).
Sedangkan BBC pada Rabu (19/2) melaporkan tentang adanya dugaan pencurian di Sochi yang dilakukan dua anggota Pussy Riot sehingga terjadi penangkapan tersebut.
Namun Tolokonnikova menulis di akun Twitter miliknya, “kami datang ke Sochi dengan tujuan untuk melakukan aksi Pussy Riot. Lagu kami berjudul Putin will teach you how to love the motherland (Putin akan mengajarkanmu bagaimana caranya mencintai ibu pertiwi, Red).”
Tolokonnikova mengatakan, “kami tiba di sini hari Minggu dan kami dicegat setiap saat. Bahkan ketika kami mengendarai mobil kami dan berjalan. Jadi mereka mencari-cari alasan untuk menahan kami.”
Tolokonnikova juga mengatakan mereka sempat ditahan polisi selama 10 jam pada Senin (17/2).
Pemukulan dengan Cambuk
Ketika melancarkan aksi protesnya, Pussy Riot mengalami tindak penganiayaan yang dilakukan Cossack yang membantu patroli selama Olimpiade Musim Dingin di Sochi.
Melalui Twitter, Tolokonnikova menulis ia dan Alyokhina dikelilingi segerombolan polisi kontraekstremisme Rusia ketika berjalan di dekat pelabuhan di Sochi, yaitu rumah bagi para atlet dan penyelenggara olimpiade.
Dalam sebuah video di BBC dalam http://www.bbc.co.uk/news/world-europe-26265230, terlihat bagaimana sekelompok anggota Cossack muncul dan menyemprotkan cairan ke wajah anggota Pussy Riot yang menggunakan topeng.
Selanjutnya tampak anggota Cossack mencambuki anggota Pussy Riot dan seorang pria yang membawa kamera.
Anggota lainnya menjambak rambut dan meninju beberapa anggota Pussy Riot, melempar dan menendangi Tolokonnikova yang sudah terjatuh, dan berusaha merusak sebuah gitar milik anggota Pussy Riot. (world.time.com/bbc.co.uk)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...