Asbari Nurpatria Krisna Berpulang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penulis, cerpenis, novelis Asbari Nurpatria Krisna meninggal dunia di Jakarta, pada Rabu (19/2) sekitar pukul 13.30. Asbari, peraih Penghargaan Adinegoro 1980, penghargaan tertinggi bidang jurnalistik, seperti dikemukakan sahabat keluarga Titi Yuliasih Kardjono, meninggal akibat serangan jatung, setelah menjalani perawatan tiga minggu lebih tiga hari di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Jenazah Asbari kini disemayamkan di Rumah Duka RS Gatot Subroto Lantai 2 Ruang M dan N. “Kebaktian penghiburan diselenggarakan Rabu malam ini, pukul 21.00 di Rumah Duka RS Gatot Subroto,” Titi menambahkan.
Asbari, yang antara lain dikenal sebagai penerjemah buku Hermann Hesse (Penerbit Pustaka Utama Grafiti), menetap di Belanda sejak 1985. Bersama istrinya, penulis dan wartawan Yuyu AN Krisna, Asbari pernah menerbitkan tabloid opini Kabar Indonesia, media berbahasa Indonesia terbit sebulan satu kali, yang ditujukan untuk warga Indonesia di Eropa, juga warga asing yang meminati tentang Indonesia.
Asbari menulis sebagian artikel Kabar Indonesia, dibantu Yuyu, yang mengikuti jejaknya meraih Penghargaan Adinegoro pada tahun sesudahnya, dan sejumlah kontributor. Beberapa nama terkenal sempat menulis untuk Kabar Indonesia, seperti Arief Budiman, Prof Dr Sri Edi Swasono, Christianto Wibisono, dan Permadi SH.
Bukan pertama kali itu ia menerbitkan media. Pada 1977, ia, seperti bisa dibaca dalam tulisan Yunizar Djoenaid, pernah menerbitkan BOSS (Bacaan Orang Santai dan Serius) di Tanah Air.
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...