Angka Golput di Jambi Diprediksi Capai 35 Persen
JAMBI, SATUHARAPAN.COM – Tim desk Pilkada Provinsi Jambi, terus melakukan pengawasan terkait pelaksanaan Pilkada serentak. Berdasarkan data tim desk Pilkada Provinsi Jambi, tingkat partisipasi masyarakat Jambi dalam menggunakan hak suaranya masih rendah. Diperkirakan dari jumlah mata pilih, hanya 64 persen yang ikut mencoblos.
Disampaikan Ridham Priskap, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, sekaligus pembina dan pengarah tim desk Pilkada, angka golongan putih (golput) mencapai 30 hingga 35 persen. Hal itu diketahui dari informasi TPS yang menyatakan partisipasi masyarakat Jambi pada pemilihan hanya 60-65 persen dari mata pilih 2,5 juta orang.
“Apakah karena sosialisasi Pilkada serentak ini belum maksimal atau bagaimana, kita juga belum tahu. Tapi ini baru perkiraan dan angkanya belum final,” kata Ridham kepada awak media.
Diakui Ridham, angka Golput ini cenderung lebih tinggi dari Pilkada tahun sebelumnya. Sedangkan untuk pelaksanaan, tim desk Pilkada belum menemukan adanya pelanggaran yang mengganggu jalannya proses Pilkada serentak di Provinsi Jambi.
Dikatakannya, secara teknis di lapangan, ada beberapa bentuk pelanggaran yang terjadi, tapi tidak mengganggu proses Pilkada. “Secara keseluruhan pelaksanaan Pilkada berjalan cukup kondusif. Sesuai dengan harapan kita semua,” katanya.
Partisipasi Pemilih di Bengkulu Rendah
Sementara itu, pilkada serentak di Provinsi Bengkulu berjalan lancar, namun angka partisipasi masyarakat pemilih sangat rendah. Anggota Divisi Tekhnis Penyelenggara, Eko Sugianto SP M Si mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah maksimal melakukan sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
“Kami sudah maksimal melakukan sosialisasi, namun kalau ternyata dalam prosesnya partisipasi pemilih masih rendah, kami tidak belum tahu apa yang menjadi penyebabnya,” katanya.
Dijelaskan Eko, sosialisasi yang dilakukan sudah menyeluruh, baik terhadap pemilih pemula maupun pemilih di daerah pedesaan serta pemilih dari berbagai kalangan dan latar belakang, bahkan terhadap pemilih yang butuh perlakukan khusus.
“Kalau untuk sosialisasi kami sudah melakukannya secara maksimal, tinggal lagi masyarakat untuk menyikapinya,” kata Eko.
Sementara itu, tingkat partisipasi masyarakat pemilih sangat rendah dalam Pilkada serentak 9 Desember ini terjadi di TPS 1 Kelurahan Jalan Gedang Kota Bengkulu. Dari total jumlah DPT 707 mata pilih, saat dilaksanakan pemilihan tidak sampai 50 persen warga yang menggunakan hak suaranya.
“Dari 707 DPT, hanya 239 yang memilih, sedangkan 468 kertas suara tidak terpakai. Artinya hampir 70 persen pemilik suara tidak berpartisipasi dalam Pilkada kali ini,” kata Ketua TPS 1 Kelurahan Jalan Gedang, Ahmad Muzani.
Begitu juga dengan berbagai TPS lainnya seperti di TPS 2 Kelurahan Jalan Gedang dari total 410 jumlah DPT, yang digunakan hanya 206. (rumahpemilu.org)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...