Angka Kekerasan terhadap Anak di Jepang Meningkat

JEPANG, SATUHARAPAN.COM – Kementerian Kehakiman Jepang menyatakan laporan kriminalitas mengalami penurunan, tapi kekerasan dalam rumah tangga meningkat.

Buku putih kementerian atas laporan kriminalitas menyatakan kepolisian menangani sekitar 817.000 kasus kriminal pada tahun 2018. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak Perang Dunia II.

Kasus pencurian tercatat 70 hingga 80 persen dari angka total, dan mengalami penurunan signifikan. Namun jumlah penangkapan dalam kasus kekerasan terhadap anak meningkat sekitar 6,5 kali lipat dari tahun 2003. Penangkapan untuk kasus kekerasan domestik juga meningkat 12 kali lipat dari tahun 1989.

Selain itu, laporan itu mengatakan masalah pelecehan anak telah berkembang sejak 2014, dengan jumlah kematian tinggi terungkap dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah orang yang ditangkap karena pelecehan anak adalah 1.149 pada 2018, naik dari 242 pada 1989.

Pejabat kementerian juga menyoroti pelanggaran seksual sebagai masalah mendesak. Pada tahun 2018, 1.307 kasus semacam itu dilaporkan ke polisi, naik 17,9 persen dari tahun sebelumnya, yang mencerminkan revisi tahun 2017 terhadap KUHP yang menghapuskan persyaratan bagi seorang korban untuk mengajukan pengaduan pidana sebelum suatu kasus dapat dituntut.

Akan tetapi, para pejabat menjelaskan bahwa angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi mengingat bahwa pelanggaran seperti itu sering tidak dilaporkan, mengutip survei yang dilakukan pada kelompok yang dipilih secara acak 6.000 orang berusia 16 atau lebih. Dari 3.500 responden, 35 mengatakan mereka telah mengalami pelecehan seksual dalam lima tahun terakhir, tetapi 80 persen dari mereka tidak melaporkan kejahatan tersebut. (nhk.or.jp/ japantimes.co.jp)