Angkot dan Metromini Ngetem, Djarot: Cabut Saja Trayeknya!
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menerima keluhan dari salah satu warga mengenai Angkutan Kota (Angkot) dan Metromini yang masih kerap berhenti lama untuk mencari penumpang atau ‘ngetem’, sehingga membuat kemacetan di beberapa ruas jalan di Ibu Kota, Djarot Saiful Hidayat, menyatakan akan segera mencabut izin trayek kedua moda transportasi itu.
“Dinas Perhubungan sudah rutin diterjunkan di titik-titik yang angkot dan Metromini sering dilaporkan ngetem, tapi ternyata masih saja. Kalau begitu cabut saja trayeknya!” ujar Djarot, hari Selasa (6/12) siang, di Jakarta Selatan.
Djarot menyatakan ketegasan tersebut dilakukan agar masyarakat nantinya memperoleh transportasi yang nyaman. Ia juga menyoroti daerah-daerah yang nantinya akan ditambahkan ruang terbuka hijau seperti Pulogadung dan Jatinegara.
“Pulogadung dan Jatinegara adalah wilayah-wilayah konsentrasi kami untuk menjadi jalur transportasi yang baik. Keduanya terletak di Jakarta Timur yang merupakan wilayah dengan luas dan jumlah penduduk terbesar. Di sana juga akan terus dilaksanakan program menambah ruang terbuka hijau,” ujar dia.
Menanggulangi kemacetan di Ibu Kota, Djarot menerangkan terus mempercepat pembangunan fasilitas-fasilitas transportasi umum seperti MRT, LRT, Bus Transjakarta, ERP, Halte Bus Transjakarta dan Flyover.
“Pengentasan kemacetan menjadi fokus kami dengan mempercepat pembangunan MRT yang akan selesai tahun 2018-2019, demikian juga dengan LRT. Bus Transjakarta yang berkualitas baik dari Eropa seperti Scania dan Volvo juga akan terus ditambah hingga mencapai 1.000 unit guna memperpendek masa tunggu penumpang. Bus Transjakarta akan diintegrasikan dengan moda Commuter Line (KRL) melalui halte-halte yang dilengkapi dengan AC dan toilet. Ganjil genap akan segera digantikan dengan sistem ERP. Flyover dari Ciledug ke Tendean juga tengah dibangun,” katanya.
Djarot berharap seluruh pihak dapat konsisten membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membangun layanan transportasi yang mampu membuat masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi dan mengurangi angka kemacetan.
“Kalau konsisten, dua hingga tiga tahun lagi kemacetan bisa berkurang. Beri kesempatan kami dua periode agar semua bisa tuntas,” ujar dia.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...