Anies Baswedan: Pendidikan Tidak Sekadar Kejar Pertumbuhan Ekonomi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Anies Baswedan, kembali menyadarkan masyarakat bahwa pendidikan memiliki korelasi yang sangat besar dengan pertumbuhan ekonomi.
Dalam sebuah seminar hari ini (20/8) terungkap bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi terus berlanjut. Mahalnya nilai tukar rupiah dijelaskan sebagai akibat himpitan situasi ekonomi eksternal dari Amerika Serikat dan Tiongkok yang sedang dalam kondisi tidak stabil.
Banyak ahli ekonomi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa didorong dengan meningkatkan belanja infrastruktur disamping dengan berbagai kebijakan stimulus investasi kepada investor..
Mendikbud pun menyadari bahwa investasi infrastruktur (hard infrastructure) memiliki korelasi langsung dengan pertumbuhan ekonomi. Bila infrastruktur diperbaiki, pertumbuhan ekonomi juga akan naik.
Akan tetapi, mantan rektor Universitas Paramadina ini menunjukkan bahwa pendidikan justru menciptakan soft infrastructur yang bisa membangun seluruh aspek kesejahteraan rakyat, termasuk pertumbuhan ekonomi.
“Pendidikan mempunyai impact yang sangat besar, tidak sekadar pertumbuhan ekonomi,” ujar Menteri seusai memberikan sambutan dalam seminar Penguatan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Kualitas Manusia, di Jakarta, Kamis (20/8).
Menurut Anies, dampak kesejahteraan rakyat yang ditimbulkan dari pendidikan sejalan dengan amanat Pancasila pada sila kelima.
“Bila bicara mengenai Indonesia, pada Pancasila sila kelima, tidak menyatakan pertumbuhan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia. Di sana justru dikatakan ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’,” ujar Menteri.
Untuk itulah, ia menambahkan, pendidikan mendorong semua aspek kesejahteraan rakyat, bukan saja pada komponen pertumbuhan ekonomi, tetapi juga seluruh aspek.
Anies kemudian memakai Finlandia sebagai contoh negara yang menggunakan pendidikan untuk perubahan di negaranya. Ia mengatakan bahwa dengan pendidikan, Finlandia mampu mencapai peringkat yang tinggi di semua indeks kehidupan, mulai dari indeks kebahagiaan masyarakat, anak, sampai perspektif mengenai korupsi. Bahkan, dikatakan pula kalau peringkat Finlandia jauh lebih baik dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut menandakan bahwa pendidikan mampu menciptakan suatu iklim kesejahteraan rakyat yang menyeluruh dan sistematis.
“Begitu dimasukkan ke berbagai variabel, baru terlihat (bahwa) pendidikan menciptakan environment yang memungkinkan terjadinya perubahan kesejahteraan yang menyeluruh dan sistematis,” ujar Anies.
Editor: Eben E. Siadari
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...