Mentan Yakin Harga Daging Normal Pekan Depan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pertanian Amran Sulaiman yakin bahwa harga daging sapi pekan depan akan turun hingga ke harga normal karena stok di lapangan dinilai sudah bisa mencukupi kebutuhan.
“Kami sudah cek ke Kementerian Perdagangan dengan tim kami, sama-sama turun ke lapangan. Harga di kandang stabil dan stoknya cukup. Mungkin ini satu minggu ke depan bisa turun normal. Sekarang kan sudah mulai turun," kata dia di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/8).
Arman berpendapat bahwa kenaikan harga daging sapi beberapa waktu yang lalu adalah karena banyaknya pekerja di peternakan yang libur saat Lebaran sehingga jadwal pembibitan menjadi mundur.
"Salah satu faktornya karena saat Lebaran, mereka pada pulang, pekerja-pekerjanya pulang kan. Nah sehingga mundur mengambil bibit, mengambil bibit di kandang masing-masing. Jadi perkiraannya ke depan bisa stabil," ucapnya.
Dalam laporannya, Amran mengatakan bahwa pasokan sebanyak kurang lebih 198.000 sapi tersebut akan mencukupi kebutuhan pasokan selama empat bulan dengan estimasi 40.000 ekor setiap bulannya.
Setelah turun ke lapangan untuk memastikan laporan tersebut, Amran menyatakan bahwa pasokan daging dipastikan aman setelah 35 perusahaan penggemukan sapi sepakat untuk menurunkan harga jual daging sapi hidup dari sekitar Rp 46.000 menjadi Rp 38.000 per kg.
Meskipun dalam data laporan pasokan daging sapi akan memenuhi kebutuhan selama empat bulan ke depan, opsi impor belum dapat dihindari. Amran mengungkapkan peningkatan kuota impor tersebut diputuskan karena untuk mengimbangi kecukupan pasokan dan tingkat kebutuhan daging sapi di masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, menyatakan bahwa rencana impor itu akan dilakukan secara fleksibel. Jika harga sudah turun, pihaknya berjanji akan langsung menghentikan impor daging sapi.
“Soal keran impor yang akan dibuka, masih dibicarakan di tingkat teknis. Perkiraan saya, 200.000 sampai 300.000 ekor sampai akhir tahun. Tetapi tentunya harus fleksibel melihat pasar. Kalau harga turun kenapa harus impor,” kata Thomas, Rabu (19/8) sebelum menghadiri rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...