Anies Optimis OK OCE Tingkatkan Kesejahteraan Warga
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM – Calon Gubernur DKI Jakarta (Cagub) Anies Baswedan berkomitmen mensejahterakan warga Jakarta. Melalui program OK OCE (One Kecamatan, One Centre of Entrepreneurship) yang memperluas lapangan pekerjaan, Anies yakin kesejahteraan warga akan meningkat.
“Setiap satu kecamatan ada tempat pertumbuhan wirausaha. Di Jakarta ini banyak sekali peluang. Lewat program ini diberi modal lalu pelatihan, didampingi dan disambungkan dengan pasar," kata Anies saat menyapa puluhan warga kawasan Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hari Kamis (9/3).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mencontohkan setiap kampung Jakarta ada usaha menjahit. Namun, selama ini permintaannya hanya dari warga sekitar saja.
“Kenapa order jahit hanya warga sekitar? Karena dia tidak tersambungkan ke pasar lebih besar. Dengan program OK OCE, ada pelatihan hingga standarnya meningkat. Pesanan bisa datang dari mana-mana,” kata dia.
Program OK OCE, kata Anies, dapat mengembangkan manfaat UKM. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi merata.
Komitmen cawagub yang berpasangan dengan Anies Baswedan tersebut tak tanggung-tanggung akan mencetak 200.000 pengusaha baru melalui program OK OCE kelak memimpin DKI Jakarta.
Apa itu Program OK OCE?
OK OCE adalah singkatan dari One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship. Salah satu program andalan Anies-Sandi di Pilkada DKI ini adalah bagaimana mencetak wirausaha baru di DKI agar dapat menjadi benchmark di daerah lain.
“Jangan sampai kita tidak jadi tuan di negeri sendiri. Kita numpang di tanah air sendiri,” jelas Sandi saat memberikan Pelatihan Kewirausahaan Akbar yang diselenggarakan oleh Genpro Jakarta Timur di Gedung Robbani, Jakarta (31/12).
Dalam pemaparannya, Sandiaga menjelaskan bahwa program OK OCE ini ditujukan untuk mengubah dan memihak kepada pengusaha kelas bawah, UMKM, dan pengusaha baru.
Adapun fokus dari program tersebut menyasar pada lima hal, pertama, pemberian modal dan pendampingan usaha.
Kedua, pelatihan oleh pengusaha sukses, yaitu pembangunan SDM melalui pendampingan (mentoring).
“Ini berdasarkan pengalaman bahwa sebelum mentoring, delapan dari 10 pengusaha itu gagal. Tapi, setelah mentoring, berbalik menjadi delapan pengusaha itu yang sukses,” jelas Sandiaga.
Ketiga, garansi inovasi bekerja sama dengan swasta. Keempat, lulusan SMK langsung dapat kerja. Kelima, kredit khusus untuk ibu-ibu.
“Kenapa kami ingin ada program khusus ibu-ibu, karena kami menilai dibandingkan bapak-bapak, para ibu lebih pintar dalam mengelola usaha termasuk mengembalikan modal pinjaman, bahkan untuk mengembangkan bisnis. Maka, kami siapkan program khusus untuk ibu,” jelas mantan Direktur perusahaan batubara terkemuka di Indonesia ini.(PR)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...