Anjing Bisa Cemburu dengan Anjing Lain
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Anjing menunjukkan rasa cemburunya ketika pemilik mereka menghabiskan waktu dengan anjing lain, mengindikasikan bahwa emosi tersebut kemungkinan memiliki akar bertahan hidup, kata tim peneliti dari Amerika Serikat pada Rabu (23/7).
Ilmuwan menguji 36 anjing dan pemilik mereka melalui sebuah eksperimen dengan pemilik diminta bermain dengan tiga objek terpisah di depan anjing mereka.
Salah satu objeknya adalah anjing mainan yang bisa menggonggong dan mengibaskan ekornya ketika tombol pada tubuhnya ditekan. Para pemilik diminta untuk bermain dengan mainan tersebut dan menganggapnya seakan-akan seperti seekor anjing sungguhan selama satu menit.
Pada tahap berikutnya, mereka diminta melakukan hal yang sama dengan mainan jack-o-lantern, bertindak seolah-olah mainan itu anjing dan bermain dengannya.
Terakhir, mereka diminta membacakan sebuah buku anak-anak yang memainkan sebuah lagu, seolah-olah mereka menceritakan kisah kepada seorang anak kecil.
Perilaku anjing tertentu jauh lebih terlihat ketika para pemiliknya bermain dengan anjing mainan dibanding objek lain, kata peneliti.
Misalnya, anjing lebih sering menggonggong, mendorong pemilik mereka, mendorong objek tersebut dan berusaha berada di antara pemilik dan anjing mainan itu dibanding dengan mainan lain.
Anjing-anjing tersebut dua kali lebih mungkin mendorong pemilik mereka (78 persen anjing melakukan ini) ketika si pemilik bermain dengan anjing mainan dibandingkan dengan interaksi yang melibatkan jack-o-latern (42 persen). Hanya 22 persen yang menunjukkan perilaku tersebut untuk interaksi dengan buku.
Sekitar 30 persen dari anjing-anjing tersebut berusaha berada di antara pemilik mereka dan anjing mainan tersebut, dan 25 persen menggonggong pada boneka anjing.
Anjing-anjing yang dilibatkan dalam eksperimen ini berasal dari berbagai trah seperti dachshund, Pomeranian, Boston terrier, Maltese dan pug. Hampir setengahnya adalah trah campuran.
Penelitian yang dipimpin oleh Christine Harris dan Caroline Prouvost dari University of California, San Diego, tersebut diterbitkan di jurnal PLOS ONE.
“Studi kami menunjukkan bahwa tidak hanya anjing menunjukkan perilaku cemburu, tetapi juga bahwa mereka berusaha memecah hubungan antara pemilik dan saingannya,” kata Harris.
“Kami belum bisa berbicara tentang pengalaman subjektif anjing, tapi tampaknya mereka seolah-olah termotivasi untuk melindungi hubungan sosial yang penting.” (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...