Anjing Pelacak Bantu Polisi Italia Temukan Tiga Ton Kokain di Kotak Buah Pisang
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Dengan bantuan seekor anjing lompat berpenciuman tajam untuk mencari kokain,
ditumpuk setinggi satu meter di truk container.
Joel melompat tinggi dan bersemangat ketika petugas membuka pintu belakang truk, dan dengan marah mengais-ngais kotak yang diturunkan untuk mencoba memindahkan pisang ke samping, kenang polisi.
Seandainya obat itu lolos dari deteksi, kontainer berisi kokain akan terus berlanjut melalui Mediterania ke pelabuhan Laut Hitam di Georgia untuk akhirnya diangkut ke Armenia, kata pihak berwenang.
Mereka tidak merinci kapan kapal kontainer tiba di Gioia Tauro. Namun polisi bea cukai mengatakan hanya beberapa hari sebelum penyitaan, polisi bea polisi Italia menyita lebih dari 2.700 kilogram (sekitar tiga ton) obat yang disembunyikan di dalam 70 ton kotak pisang yang dikirim dari Ekuador, kata pihak berwenang hari Selasa (16/5).
Polisi memperkirakan bahwa kokain, yang mereka gambarkan sebagai kualitas terbaik, dapat menghasilkan penjualan jalanan lebih dari 800 juta euro (setara Rp 13,5 triliun) jika telah mencapai tujuan akhirnya di Armenia.
Polisi bea cukai menjadi curiga terhadap dua kontainer di kapal kargo yang baru saja tiba di pelabuhan Gioia Tauro, di "ujung kaki" semenanjung Italia dan kubu klan kejahatan terorganisir 'ndrangheta’.
Polisi mengatakan kepada radio negara Italia bahwa dokumen dan pemeriksaan latar belakang menunjukkan bahwa pengirim pisang tidak dalam urusan memindahkan buah sebanyak itu.
Petugas menggunakan mesin pemindai dan anjing bernama Joel untuk mengungkap paket kokain yang disembunyikan di dalam kotak yang cukai di pelabuhan yang sama menemukan sekitar 600 kilogram (1.320 pon) kokain di enam truk kontainer yang juga sarat dengan buah eksotis dari Ekuador. Pengiriman itu ditujukan ke Kroasia, Yunani, dan Georgia, kata polisi bea cukai.
Polisi investigasi anti Mafia membantu penyitaan kokain tersebut.
Pelabuhan Gioia Tauro, salah satu yang tersibuk di Italia, telah lama berada di bawah pengawasan penyelidik anti Mafia karena kedekatannya dengan kota-kota di mana 'ndrangheta’ memiliki basis. Klan kejahatan adalah salah satu pedagang kokain paling kuat di dunia.
Sejak awal 2021, termasuk penyitaan terbaru, polisi bea cukai di pelabuhan telah mencegat dan menyita total 37 ton kokain, kata polisi. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...