Antisipasi Banjir Rob, Tanggul Akan Terus Ditinggikan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Pantai Jakarta harus dipagari untuk mencegah banjir rob,” kata Manggas Rudi Siahaan, KEpala Dinas Pekerjaan Umum (19/11) di Balaikota. Ia mencontohkan warga di Jakarta Utara yang terkena banjir rob (banjir karena laut pasang) di Kelurahan Sungai Bambu, Papanggo, Warakas. Peristiwa pada bulan lalu itu, laut pasang mencapai 2,41 meter. Karena tanggul di sana kurang tinggi, air pasang masuk ke jalanan dan rumah warga.
Manggas menambahkan bahwa Provinsi DKI, 40 persen luasnya adalah dataran rendah. Jadi, jika laut pasang, tanggul hanya mampu menahan maksimal 2,2 meter (normalnya 1,3 meter). Tanggul akan ditinggikan menjadi sekitar 3,5-4 meter. Namun, Rudi menambahkan, masyarakat harus waspada jika air pasang mencapai lebih dari empat meter.
Dalam pemeliharaan tanggul, seharusnya kanan kirinya harus jalan inspeksi, tidak boleh ada pemukiman. Inilah yang selalu menjadi kendala dalam masyarakat kita, terutama jika tanggul-tanggul tersebut berada di kampung nelayan menurut Rudi.
Sistem Polder
Selain tanggul, ada juga sistem polder. Daerah DKI sebanyak 24 persen yang begitu rendah, akan dipasang sistem polder (sistem tata air seperti pompa, pintu air, tanggul, waduk dan situ).
Polder yang paling bagus terdapat di Pantai Indah Kapuk berdasarkan hasil evaluasi Dinas PU, bahkan dijamin 1.000 tahun polder tersebut aman dari banjir, di mana polder tersebut dibangun sedemikian rupa sehingga di atasnya bisa menjadi jalan, ini termasuk penanganan banjir skala kota.
Pembangunan tanggul laut yaitu sepanjang 32 km dari barat sampai ke timur, di mana yang 8 km adalah kewenangan Pemprov DKI, sisanya 24 km dikerjakan oleh pihak ketiga.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...