Antrean Kendaraan Padati Kawasan Pembangunan Jalan Layang

Antrean panjang kendaraan baik roda dua maupun empat tampak terlihat pada sore hari usai jam kantor bubar di sekitar kawasan pembangunan jalan layang (Flyover) paket Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (24/3). Pembangunan jalan layang Transjakarta yang menghubungkan Ciledug - Kapten Tendean merupakan jalan layang terpanjang yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan jarak sekitar 9,3 kilometer (Foto-foto: Dedy Istanto).

Seorang pekerja terlihat di lokasi pembangunan jalan layang (Flyover) Transjakarta yang telah direncanankan pada awal Maret yang diresmikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Seorang pekerja tampak sibuk merakit rangkaian besi pondasi di lokasi pembangunan jalan layang Transjakarta yang menghubungkan Ciledug - Kapten Tendean.

Alat berat tampak sudah berada di lokasi pembangunan jalan layang Transjakarta yang mulai dibangun pada awal bulan Maret lalu yang akan digunakan penambahan ruas jalan untuk peningkatan pelayanan bus Transjakarta.

Antrean kendaraan baik roda dua dan empat yang memadati ruas jalan Kapten Tendean karena adanya penyempitan jalan akibat pembangunan jalan layang Transjakarta yang menghubungkan Ciledug - Kapten Tendean.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Antrean panjang kendaraan baik roda dua dan empat terlihat di sekitar kawasan pembangunan jalan layang (flyover) Transjakarta paket Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (24/3). Kemacetan terjadi pada sore hari usai jam kantor. Tampak ratusan kendaraan mobil dan motor melintas di kawasan pembangunan.

Penyempitan ruas jalan Kapten Tendean dari arah Cawang menuju Blok M dikarenakan adanya pembangunan jalan layang yang menghubungkan Ciledug – Kapten Tendean melintasi kawasan Blok M yang dimulai pada awal Maret lalu. Jalan layang ini merupakan yang terpanjang, sekitar 9,3 kilometer, yang telah melibatkan sekitar sembilan kontraktor dengan total anggaran sebesar Rp 2,5 triliun.

Pembangunan jalan layang yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya untuk menambah jaringan jalan khusus koridor busway dan peningkatan pelayanan agar ke depan masyarakat dapat beralih menggunakan transportasi massal.

Editor : Eben Ezer Siadari