Apakah Konjungsi Jupiter dan Saturnus Terkait Bintang Bethlehem?
SATUHARAPAN.COM-Planet-planet sering berpapasan dalam perjalanannya saat mengelilingi Matahari, tetapi kejadian kali ini yang disebut konjungsi planet Jupiter dan Saturnus, hal yang tidak biasa.
Pada hari Senin (21/12), dua planet terbesar di tata surya kita, Jupiter dan Saturnus, akan berdekatan satu sama lain dalam apa yang dikenal sebagai konjungsi besar. Ini peristiwa langka yang mungkin menyerupai Bintang Betlehem dalam Alkitab, juga dikenal sebagai bintang Natal, menurut US National Aeronautics and Space Administration (NASA).
Istilah "konjungsi" dalam astronomi digunakan untuk merujuk pada titik pertemuan benda-benda langit di angkasa. Konjungsi hebat mengacu pada momen langka dalam sejarah tata surya kita ketika dua planet terbesarnya saling berdekatan.
"Anda bisa membayangkan tata surya sebagai arena pacuan kuda, dengan masing-masing planet sebagai kuda yang berpacu di jalurnya sendiri, termasuk planet Bumi, menuju pusat stadion," kata Henry Throop, astronom di Divisi Ilmu Planet di Markas NASA di Washington, menurut situs NASA.
Setelah 800 Tahun
Dari sudut pandang kita, kita (di Bumi) akan bisa melihat Jupiter di jalur dalam, mendekati Saturnus sepanjang bulan dan akhirnya menyusulnya pada hari Senin, 21 Desember.
Jupiter dan Saturnus telah beerpacu bersama sepanjang tahun. Tetapi selama tiga pekan pertama bulan Desember, mereka secara bertahap semakin dekat. Konjungsi di langit ini akan mencapai puncaknya pada hari Senin, 21 Desember, ketika tampaknya kedua planet tersebut telah sepenuhnya terintegrasi menjadi satu bintang masif.
"Peristiwa astronomi langka ini, yang dikenal sebagai konjungsi besar, hanya muncul setiap 20 tahun," jelas pemandu Markas NASA, Tahira Allen, menurut badan antariksa tersebut. "Namun, terakhir kali mereka terlihat sedekat ini pada tahun 1623."
Dan itu belum semuanya. Konjungsi besar tahun ini akan menjadi yang terdekat yang dapat diamati sejak 1226, menurut situs berita EarthSky.
Menyaksikan hubungan terdekat antara Saturnus dan Jupiter yang terlihat dalam terakhir hampir 800 tahun, akan menjadi peristiwa yang spektakuler, dan bahkan beberapa informasi menyebutkan tidak memerlukan teleskop professional, asalkan cuaca cerah.
Faktanya, dua planet besar itu akan sangat berdekatan, dan cukup dekat dengan Bumi, sehingga peristiwa kosmik ini akan dapat dilihat dengan mata telanjang dalam kondisi cuaca cerah.
Jupiter dan Saturnus sama-sama dianggap sangat cerah, dengan Jupiter "lebih terang dari bintang manapun" dan Saturnus bersinar dengan "warna emas yang jelas," kata laporan EarthSky. Saturnus bahkan telah disebut sebagai "permata Tata Surya". Tapi, tidak seperti bintang, titik pertemuan antara Jupiter dan Saturnus tidak akan tampak sekejap. Sebaliknya, itu akan terus bersinar.
Bintang Bethlehem?
Selama bertahun-tahun, para teolog dan penggemar sama-sama masalah tata surya berspekulasi bahwa Bintang Betlehem dalam Alkitab yang muncul dalam kisah kelahiran Yesus di Injil sebenarnya adalah contoh dari hubungan besar antara Jupiter dan Saturnus yang tersamar. Dalam ceritanya, bintang terang membimbing "tiga orang Majus dari Timur" untuk bertemu bayi Yesus di Betlehem dan memberikan persembahan emas, mur dan kemenyan.
Namun, ada sedikit keraguan terhadap teori ini. Sebagai permulaan, belum ada yang benar-benar melihat konjungsi hebat seperti ini dalam 800 tahun, dan belum ada bukti bahwa kedua planet akan terlihat tumpang tindih. Karena Jupiter lebih terang, beberapa astronom yakin Anda akan bisa membedakan masing-masing planet dengan mata telanjang.
Pakar Alkitab juga terbagi, menurut situs web UK Express. Pendeta Dr. MW Burke-Gaffney menulis dalam Journal of Royal Astronomical Society of Canada yang dikutip Jerusalem Post mengtakan bahwa "tidak peduli seberapa dekat dua planet itu, bahkan jika satu planet harus sangat dekat dengan yang lain sehingga sebagian mengaburkannya, orang Majus (orang bijak) tidak akan salah mengira mereka sebagai satu bintang. Menyaksikan dalam beberapa malam akan menunjukkan mereka berpisah, karena mereka juga terlihat bersatu."
Bagaimanapun, ini adalah pertemuan besar terbesar antara kedua planet raksasa selama 60 tahun ke depan. Mereka tidak akan tampak begitu dekat di langit sampai tahun 2080. Jadi, apakah Anda percaya bahwa itu berkaitan dengan kisah Natal di Alkitab 2000 tahun lalu atau tidak, konjungsi besr Jupiter dan Saturnus adalah peristiwa yang patut ditandai di kalender Anda. Dan jika cuaca cerah bisa menyaksikannya dengan baik.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...