Filipina: Sekitar 10.000 Warga Mengungsi Akibat Banjir
MANILA, SATUHARAPAN.COM-Sekitar 10.000 orang dievakuasi dari rumah mereka di beberapa daerah di Filipina saat hujan deras di seluruh negeri menyebabkan sedikitnya delapan orang tewas, kata pihak berwenang hari Minggu (20/12).
Badai, yang telah menggenangi desa-desa dan menghancurkan sejumlah rumah dalam beberapa hari terakhir, adalah yang terbaru menghantam kepulauan yang rawan bencana itu.
Banjir mencapai setinggi pinggang di 14 kota di Lembah Cagayan, di timur laut pulau utama Luzon, yang menghadapi banjir terparah dalam beberapa decade pada bulan lalu, kata perwira pertahanan sipil regional, Francis Joseph Reyes.
Banjir memaksa hampir 10.000 orang untuk mencari perlindungan di pusat darurat. Hujan, yang makin deras akibat musim timur laut, telah memenuhi bendungan Magat di dekatnya hingga tingkat kritis dan pelepasan air mengancam memperburuk banjir, kata Reyes.
Pihak berwenang mengatakan setidaknya enam orang tenggelam di dua provinsi di pulau utama selatan Mindanao, yang juga dilanda hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
Dua perempuan tua juga tewas akibat tanah longsor yang disebabkan hujan pada hari Sabtu di Provinsi Leyte.
Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang biasanya menghancurkan panen, rumah, dan infrastruktur di daerah yang sudah miskin.
Sedikitnya 148 orang tewas akibat topan dalam beberapa bulan terakhir yang menghancurkan ratusan ribu rumah. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...