APEC 2013: Pemerintah Inginkan Bali Goals
BALI, SATUHARAPAN.COM – Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, berharap bahwa KTT APEC di Bali pada 7-9 Oktober 2013 mendatang harus sukses dalam pelaksanaan dan khususnya substansi.
“Di dalam pelaksanaan semua sudah siap, baik tempat, peserta, dan semua”, kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Selasa (1/10).
Sesuai dengan tema KTT APEC 2013 kali ini yaitu, “Resilient Asia-Pacific, Engine of Global Growth” diharapkan kawasan Asia Pasifik dapat menjadi motor penggerak perekonomian dunia. Hal ini didukung oleh lebih dari 40% penduduk dunia dengan 40% volume perdagangan (US$ 17 triliun atau sekitar Rp 196 ribu triliun) dan 55% dari GPD (Gross Product Domestic) dunia.
“Kalau mesin pertumbuhan dunia sekarang di negara-negara maju mengalami perlambatan, maka kita harapkan kawasan Asia Pasifik merupakan motor atau engine of growth dan juga kita harapkan menjadi kawasan yang lebih resilient terhadap shock ataupun goncangan-goncangan global”, tutur Hatta Rajasa.
Mengikuti tema tersebut, Hatta Rajasa menyampaikan ada tiga pilar yang dikembangkan sesuai dengan konteks kepentingan Indonesia.
Pilar pertama adalah Capacity Building. Pada pencapaian Bogor Goals yang lalu telah melahirkan suatu liberalisasi perdagangan. Maka, pada KTT APEC di Bali kali ini diperlukan Capacity Building.
“Di dalam Bogor Goals terkait di dalamnya adalah capacity building, karena tidak mungkin kita melakukan upaya liberisasi perdagangan dengan menimbulkan gap (kesenjangan) antar negara, baik dalam perdagangan maupun investasi,” lanjut Menko Perekonomian.
Pilar kedua adalah Sustainable Growth and Equitable (Pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan).
“Pilar di dalam itu, kepentingan Indonesia adalah bagaimana Usaha Kecil Menengah (UKM) lebih terakses masuk ke dalam pasar di kawasan Asia Pasifik dengan memberikan kesempatan dan peluang,” ujar Hatta.
Pilar yang terakhir adalah Promoting Connectivity atau berkaitan dengan infrastruktur yang bersinggungan dengan tiga hal yaitu institutional building, connectivity people to people dan connectivity dalam bidang transportasi.
Selain tiga pilar tersebut, Hatta juga menambahkan bahwa Indonesia berkepentingan untuk memperjuangkan Environmentally Good Product (EGP) seperti misalnya sawit dan karet.
“Kita ingin ada semacam Bali Innitiatives atau Bali Goals apapun namanya yang tentu membawa keuntungan bersama dan tentu kepentingan nasional kita juga jangan sampai tidak kita perjuangkan dengan baik,” pungkas Menko Perekonomian. (setkab.go.id)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...