Rupiah Kamis Sore Menguat 42 Poin, IHSG Menguat 4.418 Poin
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perdagangan mata uang di pasar domestik pada Kamis sore tercatat nilai tukar rupiah bergerak menguat sebesar 42 poin terhadap dolar AS setelah sebagian kegiatan operasional beberapa departemen di Amerika Serikat (AS) berhenti.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore menguat nilainya sebesar 42 poin menjadi Rp11.315 dibanding sebelumnya di posisi Rp 11.357 per dolar AS.
Kepala riset monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa nilai tukar dolar AS kembali tertekan terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah setelah "partial shutdown" di Amerika Serikat (AS) tanpa ada sinyal kapan berakhirnya.
"Kondisi itu dipicu belum adanya kesepakatan batas utang AS. Pertemuan antara Presiden AS dan Kongres belum mencapai kesepakatan sehingga meredupkan harapan kebuntuan akan berakhir kegiatan dalam waktu dekat," kata Ariston Tjendra.
Namun, kata dia, sejauh ini investor masih optimis bahwa kesepakatan akan segera tercapai untuk menghindari dampak jangka panjang pada perekonomian.
Sementara itu, analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri menambahkan bahwa nilai tukar rupiah kembali positif karena pelaku pasar masih mengapresiasi data ekonomi Indonesia yang telah dipublikasikan.
"Sentimen domestik di pasar uang saat ini cukup kuat sehingga rupiah kembali berada di area positif," kata Reny Eka Putri.
Meski demikian, kata dia, sentimen eksternal juga harus terus dicermati. Jika `shutdown` ekonomi AS berkepanjangan maka pengaruhnya juga akan kurang baik bagi ekonomi global.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini, tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 11.535 dibanding sebelumnya di posisi Rp 11.568 per dolar AS.
Faktor domestik kembali menjadi salah satu sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sehingga ditutup menguat menjadi 4.418,64 poin.
IHSG Kamis Ditutup Menguat Menjadi 4.418 Poin
IHSG BEI ditutup naik 31,04 poin atau 0,71 persen ke posisi 4.418,64, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 5,54 poin (0,76 persen) ke level 738,49.
"Sentimen domestik menjadi salah satu faktor pendukung bagi kenaikan IHSG BEI, inflasi tahunan lebih kondusif menjadi 8,40 persen dibandingkan dengan sebelumnya sebesar 8,79 persen," kata Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah di Jakarta, Kamis.
Sentimen dari eksternal, lanjut Alfiansyah, dampak dari terhentinya sebagian operasional di AS diperkirakan akan mengglobal dan akan direaksi beragam oleh masing-masing negara.
Untuk Indonesia, menurut dia, berhentinya kegiatan itu dapat berdampak positif karena membuka kemungkinan deflasi. Jika "shutdown" AS bisa memberikan dampak positif, tentunya pasar akan bereaksi dan IHSG berpeluang untuk menguat.
"Namun dampaknya masih beragam, pengaruhnya akan tersegmentasi. Jika berdampak negatif, maka bursa saham berpeluang tertekan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Riset KDB Daewoo Securities, Betrand Reynaldi menambahkan secara teknikal kenaikan IHSG BEI pada Kamis ini merupakan kenaikan lanjutan dari hari sebelumnya (2/10).
"Diperkirakan, peluang naik terbatas masih akan berlanjut untuk perdagangan besok (4/10) dan bergerak di kisaran 4.253--4.455 poin," kata Betrand Reynaldi.
Ia mengatakan saham-saham yang dapat diperhatikan yakni BW Plantation (BWPT), indika Energy (INDY), Indah Kiat Pulp & Paper (INKP).
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 99.081 kali dengan volume mencapai 2,723 miliar lembar saham senilai Rp2,918 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 151 saham, melemah 93 saham, dan yang tidak bergerak harganya sebanyak 120 saham.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 229,92 poin (1,00 persen) ke level 23.214,40, indeks Nikkei-225 turun 13,24 poin (0,09 persen) ke level 14.157,25, dan Straits Times melemah 4,21 poin (0,13 persen) ke posisi 3.148,37. (Antara)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...