Arab Saudi Beri Bantuan Kemanusiaan untuk Ukraina US$ 400 Juta
KIEV, SATUHARAPAN.COM - Arab Saudi menandatangani perjanjian dan nota kesepahaman (MoU) dengan Ukraina, memberikan negara yang dilanda perang itu bantuan kemanusiaan senilai US$400 juta selama kunjungan delegasi tingkat tinggi ke Kiev, kata kementerian luar negeri Arab Saudi pada hari Minggu (26/2).
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, memimpin delegasi dan diterima oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di kediaman presiden di Kiev.
Menlu juga bertemu dengan Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba, dan kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak. Diplomat top Arab Saudi membahas peluang untuk meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang, selain meninjau perkembangan regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama, kata kementerian luar negeri Arab Saudi.
Upaya diplomatic Arab Saudi bertujuan untuk menyelesaikan krisis Ukraina secara damai melalui solusi politik, dan aspek bantuan Arab Saudi yang diberikan kepada Ukraina dan rakyatnya untuk membantu mengurangi dampak buruk sosial dan ekonomi dari perang tersebut.
Perjanjian yang ditandatangani adalah program kerja sama senilai US$100 juta untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.
MoU menyebutkan bahwa Dana Pembangunan Arab Saudi akan membiayai turunan minyak Ukraina senilai US$300 juta dan ditandatangani oleh kepala eksekutif dana tersebut Sultan Abdulrahman al-Marshad.
Paket bantuan pertama kali diumumkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, Oktober lalu, setelah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Ukraina. Putra Mahkota telah menyatakan dukungan Arab Saudi atas upaya de eskalasi dan kesiapan untuk melanjutkan upaya mediasi guna menyelesaikan konflik.
Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, Arab Saudi telah mempertahankan sikap netral. Ini menyerukan de-eskalasi, menawarkan dukungan kepada Kiev sambil mempertahankan status quo hubungannya dengan sesama anggota OPEC+ Moskow, dan menyatakan kesediaannya untuk menengahi pihak-pihak yang berkonflik untuk mencapai resolusi damai.
Pada akhir tahun lalu, Arab Saudi memberikan suara mendukung resolusi PBB yang mengutuk langkah Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina; sebuah keputusan yang dipuji Kiev dan ditafsirkan sebagai Riyadh mendukung integritas teritorial Ukraina.
Selain itu, Putra Mahkota Arab Saudi memiliki peran penting dalam memediasi pembebasan 10 tawanan perang (POW) dari berbagai negara, sebagai bagian dari pertukaran tawanan perang antara Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, Putra Mahkota tetap melakukan kontak rutin dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk membahas kerja sama dalam OPEC+ (Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia).
Kedua pemimpin fokus untuk menjaga stabilitas pasar minyak sehubungan dengan dampak perkembangan perang Rusia-Ukraina, seperti sanksi Barat terhadap industri minyak Moskow dan pemberlakuan pembatasan harga pada produk-produk Rusia. (SPA/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...