Arab Saudi Beriklan Rekrut Algojo
Arab Saudi negara urutan ketiga dalam hukuman mati. Tahun 2014 sekitar 90 orang dieksekusi. Hingga Mei 2015 ini sudah 85 orang yang dieksekusi.
JEDAH, SATUHARAPAN.COM - Arab Saudi beriklan untuk merekrut delapan algojo baru sebagai tambahan untuk melaksanakan hukuman mati yang jumlahnya meningkat yang biasanya dilakukan dengan pemenggalan kepala di depan publik.
Tidak ada kualifikasi khusus yang diperlukan bagi seseorang untuk pekerjaan tersebut, yang berperan utama dalam "mengeksekusi hukuman mati." Mereka juga akan melaksanakan hukuman potong bagian tubuh (amputasi) pada orang-orang yang dihukum karena kejahatan yang lebih rendah.
Iklan tersebut diposting pada portal untuk pekerjaan pelayanan sipil, seperti dikutip Al Ahram dari Reuters.
Arab Saudi termasuk di antara negara di dunia yang menjalankan hukuman mati . Menurut kelompok hak asasi manusia, Amnesty International, Arab Saudi berada pada peringkat ke-3 pada tahun 2014 dalam pelaksanaan hukuman mati , setelah China (Tiongkok) dan Iran, dan kemudian disusul Irak dan Amerika Serikat.
Seorang pria diekseskusi dengan cara dipenggal kepalanya pada hari Minggu adalah orang ke-85 tahun 2015 ini yang tercatat oleh kantor berita setempat, Saudi Press Agency. Sedangkan pada tahun 2014 yang dieksekusi sebanyak 88 orang, menurut Human Rights Watch (HRW). Namun menurut Amnesty International, setidaknya ada 90 orang yang dieksekusi tahun lalu.
Sebagian di antara mereka dieksekusi karena pembunuhan, tetapi ada 38 orang karena pelanggaran narkotika, kata HRW. Sekitar setengah dari yang dieksekusi adalah warga Arab Saudi dan yang lain berasal dari Pakistan, Yaman, Suriah, Yordania, India, Indonesia, Burma, Chad, Eritrea, Pilipine dan Sudan.
Pemerintah Arab Saudi tidak mengatakan mengapa jumlah eksekusi mati meningkat begitu pesat, namun para diplomat telah berspekulasi bahwa hal itu karena lebih banyak hakim yang diangkat yang memungkinkan memproses kasus banding.
Analis politik mengatakan hal itu kemungkinan juga mencerminkan respons keras pengadilan terhadap kekacauan di wilayah itu.
Sebuah formulir untuk aplikasi pekerjaan algojo itu disediakan dalam format PDF dan dapat didownload, dan mulai tersedia di situs itu pada hari Senin. Iklan itu menyebutkan pekerjaan tersebut diklasifikasikan sebagai "fungsionaris agama" dan mereka yang diterima akan mendapat gaji pada skala paling bawah dari pegawai negeri di negara itu.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...