Arab Saudi Dukung Pemerintah Mesir
SATUHARAPAN.COM - Raja Abdullah dari Arab Saudi meminta negara-negara Arab untuk berdiri bersama Mesir melawan kelompok yang mencoba mengacaukan negeri itu.
"Kerajaan Arab Saudi, rakyat dan pemerintah berdiri, dan berdiri hari ini dengan saudara-saudaranya di Mesir melawan terorisme," kata Raja Abdullah dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi negara itu, hari Jumat )16/8). Arab Saudi menyatakan mendukung kepemimpinan militer Mesir.
"Saya menyerukan kepada orang Mesir jujur dan negara-negara Arab, dan Muslim ... untuk berdiri sebagai seorang pria, dan dengan satu hati menghadapi upaya yang ingin mengguncang negara yang berada di garis depan sejarah Arab dan Muslim," kata dia menambahkan.
Dia juga mengatakan bahwa mereka yakin bahwa Mesir akan segera pulih.
Arab Saudi adalah sekutu dekat Mesir semasa pemerintahan Presiden Hosni Mubarak, dan secara historis memiliki hubungan yang sulit dengan Ikhwanul Muslimin.
Arab Saudi menjanjikan bantuan sebesar lima miliar US dolar (setara Rp 50 triliun) kepada Mesir setelah Mohammed Morsi yang didukung Ikhwanul Muslimin digulingkan dari kursi kepresidenan bulan lalu.
Uni Eropa Bahas Situasi Mesir
Sementara itu, Uni Eropa merenxcanakan pertemuan segera untuk membahas situsi di Mesir. Presiden Prancis, Francois Hollande, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyerukan diadakannya konsultasi Uni Eropa menyikapi eskalasi krisis di Mesir.
Kedua pemimpin membahas krisis Mesir melalui telepon dan "menyerukan segera diakhirinya kekerasan." Keduanya juga meminta para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu pekan depan dengan cepat membahas situasi yang memburuk di Mesir.
Kepresidenan Perancis mengatakan tentang pembicaraan itu dalam sebuah pernyataan. Hollande juga akan membahas masalah Mesir dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron. "Mesir harus kembali secepat mungkin ke jalan kehidupan demokrasi," kata pernyataan itu.
"Presiden dan kanselir juga menyerukan konsultasi darurat di tingkat Eropa," katanya. Keduanya juga ingin menteri luar negeri bertemu dengan cepat, minggu depan, untuk mengambil sikap tentang kerja sama antara Uni Eropa dan Mesir, dan untuk mengembangkan tanggapan umum atas situasi di sana.
Uni Eropa mengatakan bahwa pejabat tinggi dari 28 negara anggota yang akan bertemu Senin untuk meninjau krisis di Mesir, di mana tindakan keras militer telah menyebabkan ratusan orang meninggal. (aljazeera.com / ahram.org.eg)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...