Hizbullah Nayatakan tetap Dukung Presiden Bashar Al Assad
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan dia siap untuk melawan 'radikal' Muslim di Suriah. Dia mengatakan hal itu, sehari setelah pemboman mematikan di kawasan Hizbullah di pinggiran Beirut yang menyebabkan 22 orang meninggal.
Nasrallah dalam pidatonya pada hari Jumat menuduh ‘ekstrimis’ Sunni bertanggung jawab atas bom mobil tersebut. "Saya akan pergi sendiri ke Suriah jika diperlukan dalam pertempuran melawan takfiri (radikal Muslim Sunni)," kata dia.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi Libanon pada acara hari berkabung bagi para korban pemboman itu, Nasrallah mengatakan bahwa serangan hari Kamis itu dilakukan oleh "bukan Sunni, mereka adalah pembunuh." Dia menuduh mereka berusaha menyeret Lebanon ke dalam 'perang saudara'.
Seperti diberitakan sebelumnya, tak lama setelah serangan itu, sebuah video milik kelompok Sunni Aysha Umm al-Mouemeneen muncul di web dan mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Video itu menunjukkan tiga pria bertopeng, dua dari mereka memegang senapan, di depan sebuah bendera putih bertuliskan ‘profesi iman Islam.’ "Kami ... mengirim pesan kepada ‘babi’Hassan Nasrallah," kata salah satu pria yang mengenakan topeng putih.
Hizbullah adalah pendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Partai ini telah mengirimkan pejuangnya melintasi perbatasan ke Suriah tahun ini untuk memperkuat pasukan pemerintah, yang telah berjuang melawan pemberontakan sejak Maret 2011.
Ledakan hari Kamis terjadi enam minggu setelah serangan bom mobil di daerah yang sama dan melukai lebih dari 50 orang. Nasrallah mengatakan serangan tidak akan melemahkan keputusannya untuk mendukung pemerintah Assad.
"Jika Anda berpikir bahwa dengan membunuh wanita, dan anak-anak kita, dan orang yang tidak bersalah, dengan menghancurkan lingkungan kita, kita akan menarik (dukungan pada Assad), Anda membodohi diri sendiri," kata Nasrallah.
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...