Arab Saudi Kecam Pernyataan Israel Yang Provokatif Tentang Al Aqsa
RIYADH, SATUHARAPAN.COM-Arab Saudi mengecam “pernyataan ekstremis dan provokatif” yang dibuat oleh Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, tentang pembangunan sinagoge di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
“Kerajaan menegaskan penolakan tegas terhadap pernyataan ekstremis dan provokatif ini dan penolakannya terhadap provokasi yang sedang berlangsung (terhadap) perasaan umat Islam di seluruh dunia,” kata kementerian luar negeri negara itu dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (27/8).
Ditambahkan: “Kerajaan menekankan perlunya menghormati status historis dan hukum Masjid Al-Aqsa.”
Pada hari Selasa, Ben-Gvir mengulangi seruannya agar orang Yahudi diizinkan untuk berdoa di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem, yang menuai kritik tajam karena mengobarkan ketegangan saat negosiator gencatan senjata berupaya mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza.
"Kebijakan di Temple Mount mengizinkan orang untuk berdoa di sana. Titik," kata Ben-Gvir kepada pewawancara Radio Angkatan Darat. "Perdana menteri tahu ketika saya bergabung dengan pemerintah bahwa tidak akan ada diskriminasi. Umat Muslim diizinkan untuk berdoa, dan seorang Yahudi tidak diizinkan untuk berdoa?"
Ketika ditanya apakah ia akan membangun sinagoge di lokasi tersebut jika ia bisa, Ben-Gvir menjawab "Ya, Ya."
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali posisi resmi Israel, yang menerima aturan lama yang membatasi orang non Muslim untuk berdoa di kompleks masjid, yang dikenal sebagai Temple Mount bagi orang Yahudi, yang menghormatinya sebagai lokasi dua kuil kuno.
"Tidak ada perubahan pada status quo di Temple Mount," kata kantor Netanyahu.
Kompleks di lereng bukit, di Kota Tua Yerusalem, adalah salah satu lokasi paling sensitif di Timur Tengah, tempat suci bagi umat Muslim dan Yahudi, dan pemicu konflik yang berulang.
Arab Saudi juga kembali menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengakhiri krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza dan meminta pertanggungjawaban pejabat Israel atas pelanggaran hukum internasional. (Reuters/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...