Arab Saudi Kecam Pernyataan Obama di The Atlantic
RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Seorang keluarga kerajaan Arab Saudi mengkritik pernyataan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang menuduh kerajaan tersebut mengobarkan konflik di Timur Tengah.
Arab Saudi merupakan sekutu utama AS, namun hubungan antara kedua negara memanas di bawah pemerintahan Obama.
Riyadh merasa amat prihatin atas dukungan AS terhadap kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara adidaya karena Teheran dikhawatirkan akan kian berani.
Dalam pernyataan di sejumlah surat kabar Arab Saudi, Pangeran Turki al Faisal, yang menjabat sebagai kepala intelijen dan diplomat Saudi untuk Washington, mengecam pernyataan Obama dalam wawancara dengan majalah The Atlantic.
“Anda menuduh kami mengobarkan konflik sektarian di Suriah, Yaman dan Irak. Anda menambah luka dengan meminta kami untuk berbagi kawasan dengan Iran, negara yang Anda sebut sebagai pendukung terorisme,” ujar Faisal.
Faisal mempertanyakan apakah Obama “benar-benar telah berpaling kepada Iran sehingga Anda membandingkan persahabatan yang terjalin selama 80 tahun antara Arab Saudi dan Amerika Serikat dengan pemerintah Iran yang terus menyebut Amerika Serikat sebagai musuh terbesar mereka, terus mempersenjatai, mendanai dan mendukung milisi-milisi sektarian di negara-negara Arab dan Muslim.”
Arab Saudi sudah berulang kali menuding Iran melakukan intervensi dalam urusan dalam negeri negara-negara Arab terutama Yaman, Suriah, Irak dan Bahrain.
Dalam majalah The Atlantic edisi April, Obama mengkritik Arab Saudi atas upaya kerajaan tersebut untuk menyebarkan Islam versi fundamentalis ke negara-negara Muslim terutama Indonesia.
Ia juga mengatakan Arab Saudi perlu berbagi wilayah Timur Tengah dengan Iran.(AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...