AS Umumkan Kematian Menteri Perang ISIS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Omar al-Shishani, menteri perang ISIS yang belum lama ini terluka oleh serangan udara AS, dipastikan telah meninggal akibat luka-luka yang dideritanya.
Hal itu dikatakan oleh salah seorang pejabat Kementerian Pertahanan AS, dikutip dari nytimes.com.
Omar al-Shishani adalah nama samaran dari Omar Chechnya, yang berkebangsaan Georgia.
Serangan udara itu terjadi pada 4 Maret di dekat kota Shaddadi, Suriah, ketika ia berusaha untuk meningkatkan semangat para pejuang ISIS setelah "serangkaian kekalahan strategis melawan pasukan lokal" yang didukung oleh Amerika Serikat, kata markas besar Kementerian Pertahanan AS, Pentagon, pada hari Selasa lalu.
Pada saat itu, Pentagon mengatakan masih mengkaji apakah ia telah tewas. Segera setelah serangan, jihadis mengklaim di media sosial bahwa Shishani telah terluka, tapi selamat dari serangan.
Pejabat senior Pentagon, berbicara tanpa bersedia menyebut identitas, mengatakan pada hari Senin bahwa Amerika Serikat telah mengkonfirmasi kematian Shishani, namun menolak untuk mengatakan dengan tepat kapan ia meninggal atau bagaimana agen mata-mata Amerika mengetahui hal itu.
Shishani, yang nama aslinya adalah Tarkhan Tayumurazovich Batirashvili, adalah satu di antara ribuan pejuang asing yang berbondong-bondong ke Suriah dalam beberapa tahun terakhir untuk bergabung dengan ISIS
Menurut Pentagon, ia memimpin pejuang ISIS di banyak pertempuran di Irak dan Suriah.
Mei lalu, Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah sampai US$ 5 juta untuk informasi tentang keberadaannya.
Kematiannya, menurut Pentagon, akan menghambat "kemampuan ISIS untuk merekrut pejuang asing - terutama yang berasal dari Chechnya. Kematiannya juga akan menurunkan kemampuan ISIS untuk mengkoordinasikan serangan dan pertahanan.
Meskipun secara luas dianggap sebagai pemimpin dan prajurit, beberapa memanggilnya "Abu Daging" karena ia memiliki reputasi duduk di ruang kontrol dan mengirim pemuda ke kematian mereka.
Israel Pada Prinsipnya Setuju Gencatan Senjata dengan Hizbul...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Siaran media Kan melaporkan bahwa Israel pada prinsipnya telah menyetujui...