U Htin Kyaw Terpilih Presiden Myanmar
NAYPYDAW, SATUHARAPAN.COM – Parlemen Myanmar menetapkan calon presiden dari partai National League Democratic (NLD) U Htin Kyaw sebagai presiden Myanmar yang baru.
Anggota parlemen memberi tepuk tangan meriah begitu mengetahui Htin Kyaw terpilih dalam sidang istimewa pemilihan presiden di Naypyidaw, Myanmar.
“Dengan ini saya menyatakan U Htin Kyaw telah terpilih sebagai presiden dengan suara terbanyak," kata Ketua Parlemen Man Win Khaing seperti diberitakan Business Standard hari Selasa (15/3).
Htin Kyaw adalah orang sipil pertama yang memimpin negara itu setelah negara yang bertetangga dengan Indonesia tersebut lebih dari 50 tahun berada dalam cengkeraman kekuasaan militer.
Htin Kyaw meraih kemenangan dengan 360 suara dari 652 suara, mantan ajudan Suu Kyi tersebut menyingkirkan pesaing lainnya, Henry Van Thio dan Mint Swe.
Sejarawan Myanmar, Thant Mint U seperti diberitakan Guardian hari Senin (14/3) menjelaskan Htin Kyaw berasal dari dari keluarga yang berada tinggal di Naypydaw, dan sejak lama hidup dalam keluarga yang terbiasa dengan pemikiran liberal barat.
"U Htin Kyaw, adalah pilihan yang brilian dihormati, dan dia memiliki integritas, dia adalah orang yang memiliki peran sangat bagus,” kata Thant Myint U.
Kecintaan Htin Kyaw pada politik, menurut Guardian, dimulai saat dia melanjutkan studi perguruan tinggi di Inggris bersama pemimpin Partai Liga Nasional Demokrasi (NLD), Aung San Suu Kyi.
Putra dari sastrawan Myanmar Min Thu Wun ini pernah menjabat posisi senior eksekutif di sebuah yayasan amal di Myanmar.
Seorang analis politik Myanmar, Sithu Aung Myint mengatakan negara tersebut membutuhkan sosok yang dapat membantu kerja pemerintahan.
Warga Myanmar, Tin Hla yang kebetulan pendukung partai NLD, terlepas dari siapa yang menjadi presiden, Hla menganggap Htin Kyaw dapat menjadi sosok yang cocok memimpin Myanmar.
“Untuk posisi tersebut apa pun yang terjadi, itu akan baik-baik saja karena Suu Kyi (Aung Suu Kyi, red) akan membantunya," kata Tin Hla.
Penunjukan Htin Kyaw, menurut AFP menggambarkan Suu Kyi menilai orang kepercayaannya itu memiliki perjalanan yang cukup panjang dalam perjuangan mereka melawan rezim yang berkuasa.
Dalam sebuah wawancara dengan Guardian pada Juli 2015, Htin Kyaw berbicara tentang pendakian curam Myanmar untuk keluar dari kemiskinan dan tahun-tahun dalam kekuasaan junta.
"Anda melihat bahwa kita melakukan banyak, yang berarti kita perlu banyak. Kami hanya melakukan hanya sebagian kecil dari apa yang diperlukan untuk bangsa," kata dia.
Suu Kyi terhambat menjadi presiden karena aturan konstitusi. Sebuah klausul dalam konstitusi Myanmar menyebut seseorang yang salah satu anaknya berkewarganegaraan lain tidak dapat menjadi presiden. Aturan ini dinilai banyak pihak sengaja dibuat junta militer untuk menjegal Suu Kyi.
Meski sudah bernegosiasi selama berpekan-pekan, NLD gagal membujuk militer Myanmar untuk mengganti atau menghapus klausul tersebut. (theguardian.com/business-standard.com/ AFP)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...