Arab Saudi Kerahkan Helikopter Amankan Ibadah Haji
Helikopter pantauy jemaah ilegal; Kemnetrian Kesehatan waspada Ebola dengan memeriksa akomodasi jamaah dan memastikan bebas Ebola
JEDDAH, SATUHARAPAN.COM - Tim Keamanan Umum Udara Kerajaan Arab Saudi mulai mengerahkan 18 helikopter untuk pengamanan jemaah Haji yang menjalankan ibadah musim Haji tahun ini.
Komandan tim tersebut, Mayjend. Mohammed Bin Eid Al-Harbe, mengatakan bahwa timnya menggunakan helikopter yang ditempatkan di Mekkah dan Madinah yang terbang untuk memantau arus lalu lintas dan tempat-tempat kemungkinan ada jemaah ilegal.
"Sebanyak 450 petugas teknis dan administratif dan pihak swasta akan terlibat dalam pelaksanaan tugas tersebut, “ kata dia seperti diberitakan oleh surat kabar Saudi Gazette, Kamis (18/9) dan dikutip Al Arabiya.
Al-Harbe mengatakan bahwa helikopter akan memantau pergerakan jamaah antara Makkah dan Madinah, pada sebelum dan setelah ibadah Haji.
"Helikopter dilengkapi dengan peralatan untuk pengawasan dan pemantauansecara ketat kondisi keamanan dan lalu lintas," kata dia. Helikopter juga membawa tim kesehatan untuk evakuasi medis jika terjadi situasi darurat.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah membentuk tim medis keliling yang mengerahkan 106 dokter, perawat dan teknisi untuk memantau kesehatan para jemaah.
Dr Abdul Hafeez Turkistani, asisten direktur kesehatan Mekkah, mengatakan bahwa tim pencegahan akan mengunjungi jamaah di tempat akomodasi mereka untuk memastikan bahwa mereka aman secara medis dan tidak membawa penyakit menular.
Dia mengingatkan bahwa Arab Saudi telah meminta semua negara memastikan bahwa jamaah mereka divaksinasi untuk penyakit menular setidaknya 10 hari sebelum mereka memulai perjalanan haji.
Kasus Ebola
Dr Abdulaziz Al-Saeed, penasihat menteri kesehatan,mengatakan kementerian itu telah sepakat dengan pemerintah Nigeria untuk memeriksa jemaat mengenai virus Ebola sebelum mereka diizinkan naik ke pesawat.
Dia mengatakan, meskipun ada sekitar 76.000 jamaah asal Nigeria berasal dari daerah bebas Ebola, mereka akan akan diperiksa untuk mematikan bebas virus Ebola saat tiba di Arab Saudi.
Dr Hassan Al-Bishri, dari Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Inggris, mengatakan bahwa Ebola tidak menimbulkan ancaman serius bagi para jemaah, karena warga dari wilayah yang dilanda wabah Ebola di tiga negara Afrika Barat dilarang melakukan ibadah haji.
Wakil Menteri Perencanaan dan Pengembangan Kesehatan, Dr Mohammed Khushaim, mengatakan bahwa kegiatan pada sejumlah kamar karantina di Arab Saudi mulai sibuk untuk mengobati semua penyakit infeksi.
Dia mengatakan ada empat rumah sakit di Mina dan Arafah yang memiliki fasilitas lebih dari 5.000 tempat tidur, termasuk 500 tempat tidur untuk unit perawatan intensif.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...