Arab Saudi Laporkan 10 Kasus Baru MERS
JEDDAH, SATUHARAPAN.COM – Otorita kesehatan Arab Saudi melaporkan 10 kasus baru yang dikonfirmasi sebagai MERS selama bulan puasa Ramadan dan libur Idul Fitri, terkait kekhawatiran masuknya jemaah haji pada musim ini mungkin akan menyebarkan infeksi itu menjadi lebih luas.
Departemen Kesehatan Arab Saudi menyampaikan setiap kasus baru yang dikonfirmasi dan diterbitkan pada setiap hari. demikian dilaporkan Al Ahram Online, mengutip berita dari Reuters, Selasa (5/8).
Ratusan orang telah terinfeksi oleh penyakit pernafasan mematikan yang diserbut sebagai Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di kerajaan Arab Saudi pada bulan April dan Mei. Hal itu meningkatkan kekhawatiran pada para peziarah di bulan Ramadhan dan selama ibadah haji pada Oktober nanti, ketika jutaan orang akan melakukan perjalanan ke Mekkah dan Madinah.
MERS yang diduga berasal dari unta, menyebabkan batuk, demam dan radang paru-paru dalam beberapa hari dan telah membunuh sekitar 40 persen orang telah terinfeksi di kerajaan itu. Sejak 2012, ketika MERS diidentifikasi, Arab Saudi telah melaporkan 298 kasus kematian akibat penyakit ini dari 721 kasus yang dikonfirmasi terinfeksi.
Tahun 2014 ini dan tahun 2013 terjadi wabah pada bulan April dan Mei, namun diikuti oleh penurunan kasus baru yang dikonfirmasi.
Dari petugas di Departemen Kesehatan Arab Saudi, kasus yang dikonfirmasikan terinfeksi MERS selama bulan Ramadan dari 29 Juni sampai akhir Idul Fitri ada 10 kasus. Dua kasus berada di Jeddah yang merupakan pelabuhan kedatangan utama untuk jemaah haji dan satu kasus di kota Taif, dekat Mekkah. Pasien MERS lain ditemukan di Mekkah, yang sudah dikonfirmasi, dan mereka meninggal karena penyakit tersebut.
Penyakit ini diperkirakan memiliki masa inkubasi sekitar dua pekan, dan pengujian oleh otoritas kesehatan memebutuhkan waktu beberapa hari.
Umat Muslim mengikuti ibadah haji yang diselenggarakan setiap tahun, setidaknya sekali seumur hidup mereka. Mereka juga didorong untuk melaksanakan umrah ke Mekah dan Madinah yang dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun, tetapi biasanya sangat populer selama bulan Ramadhan.
Untuk dua tahun berturut-turut, pihak berwenang Arab Saudi mengatakan mereka akan membatasi visa haji pada tahun 2014 untuk alasan keamanan terkait dengan pekerjaan konstruksi yang bertujuan memperbesar Masjid Agung di Mekah.
Arab Saudi dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan mereka tidak memaksakan perjalanan atau pembatasan lain, karena masalah MERS selama ibadah haji, tetapi menganjurkan jamaah yang sangat muda atau sangat tua, dan mereka yang menderita penyakit kronis, tidak menunda pada tahun ini.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...