Argentina Minta Interpol Tangkap Empat Anggota Hizbullah Lebanon
Mereka terkait serangan bom di pusat Yahudi tahun 1994 yang menewaskan 85 orang.
BUENOS AIRES, SATUHARAPAN.COM-Argentina pada hari Kamis (15/6) meminta surat perintah penangkapan internasional untuk empat warga Lebanon yang diduga terlibat dalam serangan bom tahun 1994 di sebuah pusat Yahudi di Buenos Aires yang menewaskan 85 orang dan melukai 300 lainnya.
Seorang hakim mengabulkan permintaan jaksa untuk meminta surat perintah dari Interpol berdasarkan kecurigaan yang masuk akal bahwa keempatnya adalah “karyawan atau agen operasional” Hizbullah.
Keempatnya adalah Hussein Mounir Mouzannar, Ali Hussein Abdallah, Farouk Abdul Hay Omairi dan Abdallah Salman (alias El Reda). Mereka diperkirakan tinggal di Paraguay, Brasil, atau Beirut.
El Reda diduga melakukan “koordinasi kedatangan dan keberangkatan kelompok operasional” yang melakukan serangan itu, menurut dokumen pengadilan.
Serangan terhadap pusat Yahudi AMIA di ibu kota Argentina adalah yang terburuk dalam sejarah negara itu, hanya dua tahun setelah pemboman kedutaan Israel yang menewaskan 29 orang dan melukai 200 lainnya.
Serangan tahun 1994 tidak pernah diklaim atau diselesaikan, tetapi Argentina dan Israel mencurigai kelompok Hizbullah Lebanon melakukannya atas permintaan Iran. Teheran menyangkal keterlibatan apa pun.
Surat perintah penangkapan telah tertunda terhadap delapan warga Iran sejak 2006.
Argentina adalah rumah bagi komunitas Yahudi terbesar di Amerika Latin. Itu juga merupakan rumah bagi komunitas imigran dari Timur Tengah, khususnya dari Suriah dan Lebanon.
Wakil Presiden Cristina Kirchner telah diselidiki karena diduga berkolusi dengan Iran untuk menghalangi penyelidikan atas pengeboman ketika dia menjadi kepala negara dari 2007 hingga 2015. Kasus terhadapnya kemudian dibatalkan. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...