Arist Merdeka: Perayaan Hari Anak Tidak Jawab Persoalan Anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, menegaskan bahwa puncak perayaan hari anak nasional yang diselenggarakan Rabu (6/8) tidak menjawab persoalan yang melibatkan atau mengorbankan anak-anak.
“Bagi saya perayaan ini tidak bermakna karena ini bukan menjawab substansi persoalan apa yang dicanangkan presiden sendiri,” kata dia kepada satuharapan.com setelah menghadiri puncak perayaan Hari Anak Nasional di Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (6/8).
“Presiden mencanangkan sebuah gerakan anti kejahatan terhadap anak khususnya kejahatan seksual. Itu tidak berarti apa-apa dari perayaan tadi karena tidak mengesankan mengajak bahwa kejahatan kemanusiaan atau seksual adalah isu bangsa ini.”
Menurutnya, kementerian yang diberi tanggung jawab dan disebutkan oleh presiden seperti kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, bupati, gubernur dan walikota itu juga tidak menjawab masalah-masalah terhadap anak.
Dia menyatakan bahwa seharusnya momentum ini dipakai sebagai kesempatan untuk mengajak semua orang dapat mendeteksi dan melindungi anak-anak dari kejahatan seksual dan evaluasi terhadap kementerian yang disebutkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Arist berharap bahwa masyarakat harus aktif berperan serta untuk melindungi anak-anak. Kalau masyarakat bawah sampai tingkat desa tidak aktif maka program yang dijalankan oleh kementerian yang ditunjuk tidak akan bisa berjalan. Peran serta masyarakat yang dimaksud adalah melibatkan karang taruna atau lembaga-lembaga desa.
Editor : Bayu Probo
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...