Armada Taksi MPV Dukung Pariwisata DKI Jakarta
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Salah satu operator taksi berwarna biru, PT Blue Bird (Tbk) meremajakan 100 armada lama dan menggantinya dengan armada baru berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV). Peremajaan ini semula diusulkan oleh organisasi angkutan darat (organda) mengingat kebutuhan penumpang taksi di Jakarta semakin bertambah.
Sejumlah 100 armada lama yang hanya berkapasitas tiga penumpang diganti dengan armada baru yang dapat menampung tujuh orang. Peluncuran armada taksi berjenis MPV ini dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Direktorat Jenderal (Dirjen) Angkutan Darat Djoko Sasono dan dihadiri oleh Perwakila Organda DKI.
Menurut Direktur Utama PT Blue Bird (Tbk), Andre Djokosoetono, hingga akhir tahun 2015, penggantian armada lama menjadi armada berjenis MPV ditargetkan mencapai 300 unit. Kendati kapasitas penumpang berjumlah dua kali lebih banyak, operator tersebut menetapkan harga sama dnegan tarif reguler yang telah diatur dalam Surat Keputusan Organda Provinsi DKI Jakarta Nomor SKEP.013/DPD/OGD-DKI/XII/2014 tanggal 5 Desember 2014 tentang Penetapan Penyesuaian Tarif Angkutan Umum.
Ahok berharap adanya armada berjenis MPV dapat mengakomodasi jumlah penumpang di wilayah Jakarta yang jumlahnya terus naik.
“Kami sambut baik armada ini. Malahan saya minta pada Dinas Perhubungan untuk selesaikan persoalan kucing-kucingan. Hampir taksi di Jakarta datang dari Depok dan Tangerang mengambil penumpang,” ujar Ahok di Pendopo Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (20/8).
Selain itu, armada taksi MPV juga diharapkan dapat mengakomodasi wisatawan yang datang ke Jakarta, yang kerap kali datang begerombol. MPV menurut pejabat asal Belitung Timur itu dapat memberi kemudahan akesibilitas bagi turis yang datang berkelompok.
Sementara, Dirjen Perhubungan Darat, Djoko Sasono mengatakan armada MPV memberi alternatif tempat penumpang untuk menggelar perbincangan atau rapat kecil selama di jalan.
“Di sini ada kearifan lokal yang coba dikedepankan. Misalnya saat premeeting, penupang bisa ngobrol di dalam. Ini tentu harus dimaknai terobosan, tetapi tetap berpegang pada aspek keselamatan,” Djoko.
Saat ini, angkutan taksi di DKI Jakarta berjumlah 22.6464 unit untuk armada bertarif regule, yang dikelola 31 perusahaan, serta 1.803 unit armada untuk taksi eksekutif.
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...