Armenia Umumkan Darurat Militer Menyusul Ketegangan dengan Azerbaijan
YEREVAN, SATUHARAPAN.COM-Armenia telah mengumumkan darurat militer dan mobilisasi militer total menyusul bentrokan dengan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh, kata Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, hari Minggu (27/9).
Ketegangan meningkat antara Armenia dan Azerbaijan pada hari Minggu pagi karena bentrokan di mana Armenia mengatakan pasukan Azerbaijan menembaki wilayah Nagorno-Karabakh dan Baku yang menyebabkan pasukan Armenia menembaki posisi militer dan sipil Azeri.
Pasukan Armenia telah menghancurkan empat helikopter Azerbaijan, 15 drone, dan 10 tank dalam bentrokan di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, kata kementerian pertahanan pemerintah wilayah itu pada hari Minggu.
Turki Mendukung Azerbaijan
Turki telah menyatakan dukungannya untuk Azerbaijan dalam menanggapi bentrokan tersebut. “Sementara saya menyerukan kepada rakyat Armenia untuk mempertahankan masa depan mereka melawan kepemimpinan mereka yang menyeret mereka menuju bencana dan mereka yang menggunakannya seperti boneka, kami juga menyerukan kepada seluruh dunia untuk berdiri bersama Azerbaijan dalam pertempuran mereka melawan invasi dan kekejaman, Kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan di Twitter dikutip AFP.
"Kami akan mendukung saudara-saudara Azerbaijan kami dengan segala cara kami dalam perjuangan mereka untuk melindungi integritas teritorial mereka," tambah Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, seperti dilaporkan kantor berita nasional Armenia, meminta komunitas internasional untuk memastikan bahwa Turki tidak melibatkan diri dalam konflik Armenia dengan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh.
Pashinyan juga mengatakan perilaku Turki dapat menimbulkan konsekuensi yang merusak bagi Kaukasus Selatan dan wilayah tetangganya.
Turki adalah sekutu utama Baku dengan ikatan budaya dan bahasa yang erat dengan Azerbaijan.
Jam Malam di Azerbaijan
Sementara itu, Parlemen Azerbaijan menyetujui pemberlakuan darurat militer di seluruh negeri dan memberlakukan jam malam hari Minggu, kata Hikmet Hajiyev, seorang ajudan presiden dikutip Reuters.
Tindakan itu dilakukan setelah bentrokan pada Minggu pagi antara pasukan Azeri dan Armenia di Provinsi Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, yang berada di dalam Azerbaijan tetapi dijalankan oleh etnis Armenia.
Bentrokan tersebut telah menyalakan kembali kekhawatiran tentang ketidakstabilan di Kaukasus Selatan, koridor pipa yang mengangkut minyak dan gas ke pasar dunia.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...